YM Datu: Jangan Lupakan Entitas Wija To Luwu Alebbireng

  • Bagikan

* Jelang Pekan Budaya Tana Luwu

PALOPO — Pelaksanaan Pekan Budaya Tana Luwu (PBTL) bakal segera digelar. Yakni, 17-23 Januari, mendatang. Ini dalam rangka memperingati Hari Jadi Luwu (HJL) ke-76, dan Hari Perjuangan Rakyat Luwu (HPRL) ke-754.
Panitianya telah terbentuk jauh hari sebelumnya. Diketuai Kepala Kejaksaan Negeri Palopo, Agus Riyanto SH.
Lalu apa pesan dari Yang Mulia Datu Luwu XL, Andi Maradang Mackulau Opu To Bau SH. Kepada Palopo Pos, YM Datu Luwu menyampaikan, perhelatan acara Pekan Budaya Tana Luwu diselenggarakan untuk memperingati dua momen bersejarah bagi Tana Luwu. Yaitu, ulang tahun Tana Luwu dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu.
“Sebagai Wija Luwu kita tidak boleh melupakan atau mengabaikan kedua momen ini. Ulang Tahun Tana Luwu membuktikan bahwa kita suatu wilayah Kedatuan telah melampaui usia kurang lebih 1.000 tahun, dan sampai saat ini Kedatuan Luwu masih eksis,” kata YM Datu.
Banyak kerajaan seperti, Sriwijaya, Majapahit, Mataram Lama maupun yang baru sudah tidak ada. Sedangkan Kedatuan Luwu lah di Nusantara ini jadi tonggak sejarah era kerajaan sebelum kemerdekaan. Lalu, Hari Perlawanan Rakyat Luwu adalah bukti dari keteguhan sikap Rakyat Luwu di dalam mempertahankan Kemerdekaan RI. “Inilah sikap kemuliaan dari segenap pemimpin dan Rakyat Luwu. Simbol Tugu Toddopuli Temma Lara senantiasa mengingatkan kita agar bila amanah dipercayakan kepada kita. Maka meski harta dan nyawa taruhannya tetap harus kita laksanakan dengan penuh tanggung jawab,” tutur YM Datu.
Untuk itu, YM Datu mengharapkan kepada segenap pemimpin dan rakyat Tana Luwu tetap menjunjung tinggi dan tidak melupakan entitas Wija To Luwu, yaitu Alebbireng (kemuliaan) na Tana Luwu.
Sebelumnya diberitakan, agenda Pekan Budaya Tana Luwu dihelat 17-23 Januari 2022 mendatang yakni diawali Mappacekke Wanua. Lalu, pembukaan, dilanjutkan Massolo (tradisi mengantarkan sesarehan) yang digelar di Kota Palopo dan di Luwu Utara, Street Performance (Palopo-Luwu Utara), pameran lukisan dan fotografi, pameran benda pusaka, festival seni, dan pasar rakyat.
Selanjutnya, agenda massolo (tradisi mengantarkan seserahan) di Kabupaten Luwu dan Kabupaten Luwu Timur. Lalu Street Performance (Luwu-Luwu Timur). Juga, ada kegiatan Massureq – I Lagaligo, dan festival seni.
Hari Rabu 19 Januari 2022 digelar Festival Olahraga Tradisional, Mattompang, Lalebbata Carnival (Kontes Kreatif dan Unik), dan Festival Seni. Kamis, 20 Januari 2022 digelar kirab budaya, kegiatan religi – pengajian, dan festival qasidah rebana disusul pada esok harinya akan digelar ziarah makam raja-raja Luwu, lalu dilanjutkan Lalebbata Hijau (Penanaman Pohon), tudang sipulung – (revitalisasi kawasan Lalebbata), dan resepsi peringatan Hari Jadi Luwu. Ini rencananya akan dihadiri Tokoh Tana Luwu se Nusantara.
Sabtu, 22 Januari 2022, akan diadakan pemecahan rekor MURI, Maddui Kapurung dengan memilih empat lokasi (Palopo-Belopa-Masamba-Malili) secara bersamaan. Parade Rakki, Manre Saperra ( Makan Bersama) dan pentas seni kontemporer. Acara puncak Minggu, 23 Januari 2022. (idr)

  • Bagikan