* Kesaksian Korban Angin Puting Beliung di Desa Lengkong
Tiga desa di Kecamatan Bua, diterjang angin puting beliung. Sebanyak 45 rumah warga hancur. Salah satu yang terparah, rata dengan tanah adalah rumah milik Pak Sudirman (46), di Dusun Lengkong, Desa Lengkong.
Rumah Pak Sudirman terletak tak jauh dari Jalan Trans Sulawesi. Berada di Jalan Tani. Di sebelah Baratnya ada Gunung Buntu Barru.
Rumah dengan bahan dasar kayu ini porak-poranda diterjang angin dengan kecepatan tinggi ini.
Kepada Palopo Pos, Ahad 9 Januari 2022, kemarin, saat ditemui sedang melihat kondisi rumahnya yang hancur tersapu angin puting beliung, Pak Sudirman juga menceritakan apa yang ia saksikan sesaat angin dengan kecepatan tinggi itu datang memutar.
“Baru kali ini saya lihat itu namanya angin puting beliung. Anginnya berputar-putar, warna putih,” kata Pak Sudirman dengan hanya memakai baju dan celana panjang yang masih basah.
Saat menceritakan, Pak Sudirman didampingi istri dan kedua anaknya.
Sebelum angin kencang itu datang, di rumah hanya ada ia bersama anak pertamanya bernama Ayi, sedang menggali saluran air hujan di sekitar rumahnya.
Sementara itu, istrinya juga sedang berada di tempat kerja di toko bangunan yang berada di depan SPBU Karang-karangan. Sedangkan, anak keduanya bernama Semi sedang di bermain di dekat masjid yang tak jauh dari rumahnya.
“Alhamdulillah tidak ada ji korban. Untung semuanya di luar rumah saat kejadian,” kata Pak Sudirman sambil mengusap wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya.
Ketika angin datang, ia menyaksikan rumahnya terangkat, lalu kembali turun. Tak lama kemudian, rumahnya kembali terangkat lalu terbang tinggi.
“Terangkat itu rumah dua kali. Itu atap seng berputar-putar. Hancur semuanya pak,” tuturnya.
Barang-barang di dalam rumah juga rusak. Televisi hancur, pakaian basah, dan lemari kayu juga rusak. Buku-buku entah kemana terbang.
Lantaran tak punya lagi rumah untuk tempat bermalam, keluarga Pak Sudirman kini mengungsi, tinggal sementara di rumah mertua yang tak jauh dari rumahnya.
Ia pun berharap pemerintah dapat segera membantu membangunkan rumah yang laik untuk tempat tinggal. “Minimal bisa ada hunian sementara kasian, di tempati tinggal,” pungkasnya. (idr)