PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA — Bencana alam angin puting beliung yang terjadi Sabtu sore di tiga desa di Kecamatan Bua, membuat sekira 200 jiwa terdampak dari 85 unit rumah. Mereka kini membutuhkan bantuan.
Menghadapi kondisi sebagian warganya, Pemerintah Kabupaten Luwu, Senin 10 Januari 2022, kemarin, menggelar rapat khusus dipimpin Sekda Luwu Drs H Sulaiman, di ruang rapat Sekda Luwu, Kota Belopa.
“Bapak Bupati Luwu secara khusus meminta memberi perhatian serius atas bencana di kecamatan Bua. Makanya kita bahas bersama dengan OPD terkait,” ungkap Sekda Luwu H Sulaiman yang ditemui Harian Palopo Pos Senin kemarin, seraya mengatakan, Dinas Perkim Luwu akan turun kembali melakukan pendataan.
Untuk diketahui, data awal tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Luwu Luwu pasca kejadian bencana angin puting beliung Sabtu sore lalu tercatat ada 45 rumah yang rusak. Rinciannya 10 rumah rusak berat dan 10 rumah rusak ringan di Desa Raja. 4 rumah rusak sedang dan 17 rumah rusak ringan di Desa Lengkong serta 2 rumah rusak berat dan 2 rumah rusak ringan di Desa Karang-karangan, dengan taksiran kerugian materil mencapai Rp 700 juta.
“Itu memang data awal. Tetapi kita sudah minta Dinas Perkim turun melakukan pendataan kembali. Kemungkinan akan bertambah. Dari data yang ada nantinya kita akan meminta BPKD Luwu menggelontorkan anggaran melalui pos belanja tidak terduga yang memang kita siapkan di APBD setiap tahunnya menghadapi terjadinya bencana,” kata Sulaiman.
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Luwu, H Sofyan Thamrin ST, MM, yang dikonfirmasi Harian Palopo Pos di ruang kerjanya Senin sore kemarin mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim pendataan ke Kecamatan Bua, dan tercatat ada 85 unit rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana angin puting beliung.
“Hasil pendataan di lapangan oleh staf kami kerusakan rumah ada 85 unit. Rinciannya, di DEsa Karang-karangan ada 15 unit rumah. Di Desa Raja ada 23 unit rumah dan yang terbanyak di Desa Lengkong dengan total kerusakan sebanyak 43 unit rumah,” kata Sofyan Thamrin seraya mengatakan anggaran penanganan bencana alam puting beliung yang menyebabkan rusaknya rumah warga di estimasi mencapai di atas Rp1 miliar.
Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Luwu, Rusli Sunali, S.Pd, mengatakan, DPRD Luwu ikut prihatin dengan kejadian bencana alam angin puting beliung yang memporak porandakan puluhan rumah warga di kecamatan Bua. Untuk itu, lembaga DPRD Luwu sangat mendukung langkah Pemkab Luwu untuk segera memberi perhatian serius terkait penanganan warga yang mengalami korban bencana angin puting beliung.
“Secara kelembagaan DPRD Kabupaten Luwu sudah sejak awal memberi perhatian serius terhadap potensi bencana alam yang terjadi di Kabupaten Luwu, dengan mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang memadai. Melalui APBD Pokok TA 2022 bahkan BTT kita naikkan dari awalnya Rp3 miliar naik menjdi Rp4 miliar.
Harapan kami segera manfaatkan anggaran tersebut untuk membantu masyarakat di Kecamatan Bua,” tandas Rusli Sunali, seraya mengatakan, alokasi anggaran Rp4 miliar tersebut digunakan untuk menghadapi segala kemungkinan terjadinya bencana alam di Luwu dalam kurun waktu tahun 2022.
Tim Kesehatan Siap
Terpisah, Camat Bua, H. Satti Latief kepada Palopo Pos, kemarin, mengungkapkan telah berkoordinasi dengan tim kesehatan Puskesmas Bua untuk standby di pustu masing-masing desa di teiga desa terdampak angin puting beliung.
Ini dimaksudkan jikalau ada warga terdampak bencana yang sewaktu-waktu butuh pertolongan kesehatan. Misal, terkena benda tajam atau lainnya.
“Kita sudah siapkan timkes di pustu masing-masing,” kata Camat Bua, H. Satti.
Ia juga mengungkapkan tim pendataan masih terus bekerja untuk memvalidkan data warga dan unit rumah yang rusak. (and/idr)
Jumlah Penduduk Terdampak Angin Puting Beliung di Bua
Desa Karang-karangan : 20 KK (60 jiwa)
Desa Lengkong : 53 KK (200 jiwa)
Desa Raja : 29 KK (109 jiwa)
Pemkab Luwu menyiapkan anggaran sekira Rp1 miliar untuk memperbaiki 85 unit rumah terdampak.
Pemkab Luwu menyiapkan BTT Rp4 miliar di tahun 2022.