Akan Bangun Hunian Darurat Gunakan Material Sisa Bencana

  • Bagikan

* Kehidupan Warga Pasca Puting Beliung

Angin puting beliung yang menerjang 3 desa di Kecamatan Bua, adalah yang terbesar dalam 20 tahun terakhir. Puluhan rumah poranda. Ratusan jiwa mengungsi. Mereka kini hidup mengandalkan bantuan.

Pak Jasman (45), salah seorang warga terdampak bencana angin puting beliung di Dusun Karo, Desa Lengkong hanya bisa pasrah dan sabar menerima musibah yang menimpa rumahnya.

Ia masih bersyukur anggota keluarganya tidak ada jadi korban dari amukan angin berputar tersebut pada Sabtu sore 8 Januari 2022.
Atap rumahnya yang berangka balok kayu dan beratap seng sebagian masih bagus. Ia pun berencana akan membangun kembali rumahnya memanfaatkan balok-balok kayu tersisa dan atap seng yang masih bagus.

Ditemui Palopo Pos di halaman rumahnya, Senin sore 10 Januari 2022, kemarin. Pak Jasman sedang mencungkil paku dari balok yang masih bagus. Ia akan membangun hunian darurat agar bisa ditempati keluarganya.

Maklum saja, sudah dua malam ia menumpang tidur di teras rumah tetangganya. Soal bahan makanan, ia mengaku sudah ada bantuan dari pemerintah. Bahkan Bupati Luwu juga datang melihat kondisi rumahnya yang hancur.

Di sela-sela, memisahkan balok kayu dan atap seng yang masih bagus, Pak Jasman juga menceritakan kondisi yang ia alami saat kejadian angin puting beliung.

Ia waktu itu bersama keluarganya di dalam rumah sedang minum kopi. Anaknya yang pertama lagi di dalam kamar. Ia bersama istri dan anak keduanya di ruang tengah. Saat itu sedang hujan lebat. Tiba-tiba ia melihat atap rumahnya terbang lalu turun dan terhempas ke tanah.

Beruntung tidak ada balok kayu yang menimpa anggota keluarganya. Ia bersama istri dan anak keduanya berlindung di kolong atap rumah.

Sedangkan anak pertamanya yang masih di dalam kamar, terus dipanggilnya, bahkan sampai 10 kali tetapi tidak ada suara balasan.
Karena masih terjebak di bawah atap rumah, Pak Jasman lalu melihat anak pertamanya merangkak keluar dari sela-sela kayu.

Dengan bergegas ia dan keluarganya keluar rumah.
Selain Pak Jasman, rumah Pak Ricang yang berada di belakang juga hancur rata dengan tanah, sedangkan atap bangunan tetangga di sampingnya, juga bergeser.(idr)

  • Bagikan