Tabung Oksigen Kosong di PKM Lamasi, Nyawa Warga tak Tertolong

  • Bagikan

DARI depan UPT Puskemas Lamasi, mendapat sorotan dari warga atas pelayanan kurang maksimal. —kaahr iting–

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, WALMAS—Miris, satu kata itu dilontarkan salah seorang netizen Jupri Pratama yang di unggah di beranda akun facebooknya.
Ternyata pria asal Kelurahan Lamasi, Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu tersebut, kecewa dengan pelayanan yang ada di UPT Puskesmas Lamasi.

Betapa tidak, salah seorang pasien bernama Sudirman Umar, warga Lamasi, harus merenggang nyawa setelah dirujuk ke Puskesmas Lamasi.

Almarhum yang harusnya diberi bantuan oksigen untuk pernapasan, ternyata oksigen itu kosong di UPT Puskemas Lamasi.

Kejadiannya, Jumat, 14 Januari 2022.
“Mungkin seandainya jika oksigen itu ada, ceritanya lain. Kami mengerti da paham kalau setiap yang bernyawa pasti akan mati, tapi disini ada sebab dan akibat,” tulis Jupri Pratama, di beranda Facebook, kemudian dibagikan leih dari 300 netizen.

Miris bercampur sedih, lanjut Jupri Pratama, ketika keluarga dalam kondisi urgen dan sangat membutuhkan oksigen dan oksigen itu tidak tersedia, kejadian ini terjadi di Puskesmas Lamasi.

Seperti diketahui bahwa ketersediaan oksigen harus benar-benar terjamin di setiap Puskesmas, hal ini tentunya dapat meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.

“Seperti kejadian yang dialami keluarga kami, membutuhkan oksigen namun di Puskesmas dalam keadaan kosong,” sambungnya.

Informasi dari pihak Puskesmas Lamasi membenarkan jika memang kekosongan pasokan oksigen sering terjadi.

“Kita tidak bisa menyalahkan pihak-pihak manapun, karena kekosongan oksigen sudah sering terjadi,” ucap Jupri Pratama yang mendapat keterangan dari pihak Puskesmas.

Sebagai warga Lamasi, tambah Jupri Pratama, dia beserta keluarga berharap kejadian seperti tidak akan terulang dimasa mendatang.

“Jadi kami berharap ada perhatian dari pihak-pihak terkait mengenai hal ini.
Sehingga tidak terjadi lagi seperti kejadian yang dialami keluarga kami,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak puskemas belum memberikan klarifikasi.(kahar iting)

  • Bagikan

Exit mobile version