KNPI Lutra Juga Dualisme, Amrillah dan Yudiatma Yahya

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA– Pasca pelantikan Ketua KNPI Luwu Utara, Sabtu 15 Januari 2022 lalu, dimana Amrillah Todewi dilantik sebagai ketua KNPI Lutra periode 2020-2023, rupanya muncul nama ketua KNPI Lutra yang lain, nama itu adalah Yudiatma Yahya.

Dualisme KNPI Luwu Utara jadi perbincangan hangat di Media Sosial, ada yang menyebut Dualisme organisasi Pemuda tertua ini akibat dualisme Kepengurus ditingkat Pusat dan Provinsi, bahkan ada yang mengatakan di Jakarta Ketua KNPI ada empat orang.

Tapi sesuai data yang kami dapat, KNPI pusat terdapat tiga kepengurusan, sedangkan di Provinsi Sulawesi Selatan ada dua Ketuanya. Di Jakarta ada KNPI Versi Noer Fajrieansyah, ada Versi Abdul Azis dan Musthauddin, sedangkan di Sulsel ada KNPI versi Arham Basmin dan ada pula Nurkanita Kahfi.

Inilah yang menyebabkan KNPI Luwu Utara juga ikut terbagi dua. Konon kabarnya yang dilantik Sabtu lalu, Rujukannya KNPI Versi Nurkanita Kahfi, sedangkan Yang satunya kubu Arham Basmin Mattayang.

Mantan Ketua KNPI Luwu Utara, Sudirman Salomba enggan berkomentar banyak terkait dualisme KNPI Lutra, malah Anggota DPRD Lutra ini mengaku tidak tahu kalau ternyata di Luwu Utara KNPI terbagi dua.

“Saya tidak tahu dan baru tahu kalau ada dualisme ketua KNPI di Lutra, Siapa itu yang satunya, ” Tanya Sudirman Salomba.

Sudirman mengakui kalau di Provinsi terdapat dualisme kepengurusan Nama ketua yakni Nurkanita Maruddani Kahfi dan Arham Basmin Mattayang, tapi di Luwu Utara saya belum mengetahui.

” Yang saya tahu itu di DPD KNPI Sulsel yang dualisme, antara Nurkanita Maruddani Kahfi dengan Arham Basmin Mattayang . Kalau di Lutra saya sama sekali tidak tahu. Mungkin karena sya akhir-akhir ini kurang mengikuti lagi perkembangan dan dinamika KNPI khususnya di Lutra,” pungkasnya.

Sementara Mantan Sekertaris KNPI Lutra, Mashar Plato, enggan berkomentar banyak. Ia mengaku tidak enak mengentari Dualisme KNPI Lutra.

“Tidak enak saya mau komentar. Adikku sekali ini. Masussa saya mau komentar,” sambung Plato.(mahmuddin)

  • Bagikan