Polres Palopo Berhasil Ungkap Identitas Rangka Manusia yang Ditemukan di Mancani

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BOTING– Masih ingat dengan peristiwa penemuan rangka manusia tanpa identitas yang ditemukan oleh seorang pencari madu di gunung Kelurahan Mancani, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo pada (10/10/2021) tahun lalu, ternyata rangka manusia tersebut merupakan warga Kelurahan Sabbamparu, Kota Palopo.

Pengungkapan identitas rangka manusia jenis kelamin pria itu, berhasil diungkap atas kerjasama Tim Inafis Unit Reskrim Polres Palopo yang dipimpin oleh Kasat Reskrim AKP Andi Aris Abubakar, SH, MH bersama Tim Forensik Polda Sulsel.

Setelah memakan waktu cukup lama terhitung sejak ditemukannya rangka manusia tersebut, Polres Palopo akhirnya menyampaikan hasil pemeriksaan sampel rangka yang sempat dibawa ke LAB Polda Sulsel bersama dengan sampel salah seorang wanita yang mengaku telah kehilangan keluarganya.

Hasil pengungkapan tersebut, disampaikan oleh Kasat Reskim Polres Palopo melalui KBO Reskrim Polres Palopo Iptu Langkarianto saat ditemui di depan ruang kerjanya, Senin, 24 Januari 2022.

Menurutnya, rangka manusia yang diketahui identitasnya atas nama Sopan Sopian dan merupakan Warga Jl. Sungai Pareman II, Kota Palopo, itu telah diserahkan ke pihak keluarganya pekan lalu.

“Setelah di lakukan pemeriksaan terhadap tulang belulang oleh Tim Forensik dan dilakukan pemeriksaan pembanding terhadap keluarga yang telah kehilangan anggota keluarganya atas nama Sopan Sopian pada bulan Maret 2021. Kemudian berdasarkan keterangan ibu dan saudara kandung alamhum, bahwa Sopan Sopian menderita gangguan jiwa. Lalu dari hasil pemeriksaan tulang belulang dan DNA yang saat itu belum diketahui identitasnya, maka di peroleh hasil sebagai berikut. Tulang belulang tersebut benar adalah tulang manusia, DNA tulang belulang itu cocok dengan DNA pembanding ibu kandung atas nama Ayong, benar bahwa jenazah yg telah menjadi tulang belulang itu adalah anak biologis Ayong yang telah hilang bulan Maret 2021,” jelas Langkar.

Keberhasilan mengungkap identitas rangka tulang manusia tanpa identitas lanjut Langkar, itu merupakan salah satu pencapaian terbaik Polres Palopo. Pasalnya kasus seperti itu disebutkannya merupakan kasus pertama sejak Polres Palopo berdiri.

“Pengungkapan identitas rangka manusia tanpa identitas itu, merupakan kasus pertama yang ditangani sejak berdirinya Polres Palopo dan ini pencapaian tebaik dalam pengungkapan kasus tersebut,” sebutnya.

Dari informasi lain yang diperoleh, almarhum ini sempat berkerja di salah satu perusahan di Kalimantan dan kembali ke kampung halaman untuk berobat. Namun, saat dibawa oleh pihak keluarganya ke RS Sawerigading Kota Palopo untuk melakukan pengobatan pada Maret 2021 tahun lalu, namun saat almarhum yang disebut keluarganya itu orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) akan dilakukan pemeriksaan dia sempat pamit untuk buang air kecil ke keluarganya yang mengantarnya ke rumah sakit namun tidak kunjung kembali.

Almarhum yang terakhir kali terlihat di rumah sakit yang diantar oleh keluarganya sebelum kabur di rumah sakit tersebut, itu juga sama diungkap oleh, Mia, salah seorang pegawai rumah sakit tempat almarhum yang dulu hendak diperiksa kesehatannya oleh dokter.

“Memang tahun lalu sekira bulan Maret itu, ada pasien yang katanya diantara sama keluarganya untuk berobat. Belum diperiksa sama dokter, dia pamit ke keluarganya untuk buang air kecil tapi tidak kembali lagi. Saat itu orang- orang di rumah sakit sempat heboh mencarinya tapi tidak berhasil ditemukan,” katanya. (rp2)

  • Bagikan

Exit mobile version