Pengurus Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Luwu mengikuti Pekan Budaya Luwu di Baruga Arung Senga dengan membentuk satu stand. –andrie islamuddin–
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA– Bonsai merupakan tanaman yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dan dibentuk oleh tangan manusia dengan tujuan membuat tanaman miniatur dari bentuk asli pohonnya yang terdapat di alam bebas. Meskipun sejarah Bonsai awalnya muncul di negeri Cina 1.700 tahun silam, namun untuk di Kabupaten Luwu masih sangat baru
Salah satu stand yang menarik di pelaksanaan Pekan Budaya Sengerenna Luwu di jalur II sekitaran Baruga Arung Senga Belopa, yang dibuka Minggu (23/1) lalu adalah stand yang menampilkan puluhan jenis bonsai yang dipersembahkan
Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Luwu.
Meskipun wadah perkumpulan dan penggemar bonsai di Luwu ini baru dibentuk 17 Desember 2021 silam, namun tidak kurang dari 50 orang anggotanya sudah mengoleksi ratusan tanaman bonsai
Salah satu pencinta tanaman Bonsai di Luwu, Hendra SH. ASN Pemkab Luwu alumni Fakultas Unhas Makassar angkatan 2001 sudah mengoleksi puluhan bonsai, termasuk jenis bonsai dari pohon lokal Luwu
” Mula pertama bonsai di Luwu sesungguhnYA dari seorang seniman Sumar. Kini ada banyak koleksi bondai di Luwu dari teman-teman PPBI Luwu. Khusus untuk saya ada sekitar 20-an jenis tanaman bonsai, seperti bonsai jenis SanCang, Sisir Kaliange, Holy, Loa (khas Luwu), Lantana, Simbur, Anting Putri, Jambu Krikit Serut, Kimeng, ” Kata Hendra, Sekretaris PPBI Cabang Luwu
Alumni SMAN 4 Luwu Padang Sappa ini mengatakan, memelihara tanaman bonsai adalah manifestasi mencintai alam dan makhluk hidup. Karena di samping memberi gambaran kondisi alam yang masih asri, mengurus tanaman bonsai menuntut pemiliknya harus merawatnya dengan baik laksana merawat seorang anak.
“Bonsai membutuhkan tanah, air secukupnya, harus di bentuk dan dipangkas dengan penuh kehati-hatian. Ibaratnya kita harus bersabar memelihara bonsai, butuh waktu yang tidak sedikit, ” kata Hendra
Hendra menambahkan, memelihara bonsai juga bukan sekedar hobi yang dapat memuaskan batin, tetapi juga dapat mendatangkan penghasilan yang memadai bagi pemiliknya.
“Kami puas jika dalam konteks penilaian kami mendapatkan nilai tinggi. Di lain sisi alhamdulillah bonsai yang di pamerkan bisa laku terjual dengan tawaran ratusan ribu, hingga jutaan rupiah, ” kata suami Asnidar ini seraya mengatakan memelihara bonsai ini juga menjadi ajang silaturahmi antara pencinta bonsai di berbagai daerah ketika dilaksanakan kontes atau event pameran pohon bonsai.
Hendra memberi tips cara merawat bonsai dengan baik, ia mengatakan, bonsai membutuhkan waktu lama di bentuk, untuk itu pohon bonsai perlu mendapatkan pencahayaan yang cukup, harus dirawat dengan tepat termasuk pemberian dosis pupuk dan penyiraman yang tepat serta melakukan pembentukan dan pemotongan tangkai secara berkala. (andrie islamuddin)