PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, AMASSANGAN— Kondisi stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) di Kota Palopo menipis. Hal ini dikarenakan masih pandemi Covid-19.
Hal ini diungkapkan Ketua PMI Kota Palopo melalui KTU UDD PMI Palopo, Masdang Laode kepada Palopo Pos, Selasa 26 Januari 2022.
”Apabila tak ada penambahan donor darah dari masyarakat atau organisasi dua hari ke depan, maka Kota Palopo terancam krisis stok darah,” kata Masdang siang kemarin.
Saat ini, sebutnya stok darah di PMI yakni A= 6 kantong, B= 15 kantong, O= 9 kantong, dan AB= 11 kantong.
”Kebutuhan darah di Kota Palopo untuk satu bulan itu mencapai 350 kantong hingga 400 kantong. Yang mana PMI peroleh dari masyarakat dan organisasi yang selama ini menjadi binaan UTD PMI yang sekaligus menjadi relawan donor darah,” jelasnya.
Masdang juga menegaskan jika darah di PMI itu diberikan gratis kepada pasien yang membutuhkan. ”Tidak boleh ada oknum maupun organisasi yang melakukan praktek jual beli darah dengan dalih apapun juga,” tegasnya.
Selain itu, dia menjelaskan dalam masa pandemi ini, donor darah aman dan tetap bisa dilakukan. Sebab PMI telah melakukan langkah preventif dengan mengeluarkan protokol kesehatan. Hal itu seperti disinfeksi gedung, ruangan, dan alat-alat yang digunakan.
“Aman, jangan khawatir untuk tetap berdonor. Petugas juga memakai APD lengkap minimal grade 2. Pendonor sebelum masuk juga dicek suhu tubuhnya dan mencuci tangan terlebih dahulu,” jelasnya.
Ia menambahkan, PMI memiliki relawan donor darah yang siap selama 24 jam untuk memberikan darah jika ada pasien yang mendesak. Demikian juga oleh pihak keluarga pasien sangat membantu jika darah yang dibutuhkan lagi kosong,” tuturnya.
Adapun pasien yang banyak membutuhkan darah yakni Anemia, Hemofilia, Kanker, Sickle cell disease, gagal ginjal, dan penyakit hati. (rhm/ikh)