MAKASSAR — Seorang warga Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan meninggal dunia usai terinfeksi virus corona (Covid-19) varian Omicron. Sempat dirawat di rumah sakit, nyawanya tak bisa diselamatkan.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Arman Bausat pasien tersebut mengidap komorbid atau penyakit penyerta berupa TBC dan HIV.
“Pasien tersebut sudah meninggal dunia. Itu karena dia kan menderita juga TBC dan HIV,” kata Arman, Senin (7/2).
Pasien tersebut kata Arman meninggal dunia setelah menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit di Takalar, pada pekan lalu. Hingga kemudian, pasien meninggal dunia pada Jumat lalu (4/2/) dilansir dari CNNIndonesia.com.
“Jadi kita kan sudah tahu kondisinya kalau HIV. Meninggal di rumah sakit pekan lalu, hari Jumat,” jelasnya.
Arman mengatakan bahwa pasien tersebut juga merupakan kasus Omicron pertama di Kabupaten Takalar dan Sulawesi Selatan.
Meski begitu, masih ada beberapa sampel yang akan diperiksa. Hasilnya belum diketahui varian Omicron atau bukan.
“Sampai saat ini, masih satu kasus Omicron di Sulsel. Tapi, kita masih menunggu hasil pemeriksaan sampel lainnya di Labkes Jakarta,” kata Arman.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan agar Covid-19 varian Omicron tidak meluas ke luar Pulau Jawa. Sejauh ini kasus meningkat di DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, Bandung dan Bali.
Koordinator PPKM luar Jawa-Bali, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Jokowi ingin protokol kesehatan benar-benar diterapkan. Dengan begitu, penyebaran varian omicron bisa ditekan dengan optimal.
“Tentu dalam situasi seperti ini, arahan Bapak Presiden, di luar Jawa harus persiapkan untuk terkait dengan kasus Omicron yang punya potensial untuk masuk di luar Jawa,” kata Airlangga dalam jumpa pers yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (7/2).(int/idr)