Tana Luwu dan Toraja Terancam Bergeser

  • Bagikan

* Masuk Resiko Tinggi Tanah Bergerak

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO — Tana Luwu dan Toraja masuk ke dalam daerah yang rawan pergerakan tanahnya. Hal itu merujuk pada pemberitahuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI dan Badan Geologi, terbitan (27/01/2022) bulan lalu, yang memetakan prakiraan terjadinya rawan pergerakan tanah di Sulsel.

Dari prakiraan Badan Geologi, tercatat sebanyak 230 Kecamatan di Sulsel yang masuk wilayah potensi rawan resiko terjadinya gerakan tanah tinggi.
Dari imbauan tersebut dijelaskan lagi sebagian Luwu, Kota Palopo, Lutra, dan Lutim masuk dalam risiko rendah. Sedangkan yang masuk risiko tinggi adalah daerah di atas ketinggian (pegunungan). Meliputi seluruh wilayah Toraja (Torut-Tator), wilayah Utara Luwu (pegunungan Latimojong), bagian Utara Lutra (pegunungan Rongkong), dan di wilayah pegunungan Verbek (Lutim).

Untuk Kota Palopo sendiri, dari 9 Kecamatan yang ada. Diperkirakan ada lim Kecamatan yang masuk wilayah potensi rawan terjadi pergerakan tanah tinggi, sementara empat kecamatan lainnya beresiko menengah- tinggi.
Lima kecamatan yang masuk prakiraan tersebut yakni Kecamatan Bara, Mungkajang, Sendana, Wara Selatan dan Wara Utara.

Terkait himbauan Kementrian ESDM dan Badan Geologi tersebut, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo, Antonius Dengen, yang dikonfirmasi via telepon Sabtu (05/02/2022) sekira pukul 21:40 Wita, dia menyebutkan telah menginstruksikan jajaran untuk aktif memantau Sembilan kecamatan yang ada di Kota Palopo.

“Menindak lanjuti prakiraan Badan Geologi tersebut, kita kami juga telah siap dan melakukan pengawasan wilayah terutama wilayah pegunungan yang rawan kejadian longsor seperti wilayah Kecamatan Wara Barat,” kata Antonius.

Kesiapan BPBD Kota Palopo sendiri lanjutnya, sedikitnya ada 34 orang personil reaksi cepat yang selalu siap 24 jam untuk diterjunkan ke lokasi jika terjadi bencana.
“Untuk pemantauan yang kami lakukan terkait prakiraan itu, semua kecamatan tetap kami pantau terutama wilayah Kecamatan Wara Barat (Battang) yang sering terjadi longsor,” lanjutnya.

Dengan adanya pemberitahuan dini prakiraan pergerakan tanah yang diperkirakan akan terjadi bulan Februari ini, dia (Antonius Dengen) menghimbau kepada masyarakat Kota Palopo untuk tetap tenang dan aktif memperhatikan kondisi sekitar khususnya saat hujan turun.

“Prakiraan kejadian seperti itu tetap kita tindak lanjuti, kemudian kita lakukan pemantauan serta melakukan himbauan kepada masyarakat khusunya yang tinggal di daerah pegunungan atau di kaki gunung agar tetap waspada dengan memperhatikan kondisi tanah sekitar tempat tinggal masing- masing terlebih saat turun hujan,” ucapnya.(rp2/idr)

  • Bagikan