Baharman Beri Materi LK-2 HMI se Indonesia Timur

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TAKKALALA– Ketua Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Palopo, Drs Baharman Supri MM memberi materi pada intermedit atau Latihan Kader (LK) 2 HMI se Indonesia Timur di Gedung Pemuda Palopo, Senin, 7 Pebruari 2022.

Durasi materi tiga selama tiga 3 jam, diskusi hidup. Respon peserta sangat menarik sehingga hampir semua peserta bertanya tentang eksistensi kaum milenian pada era Covid-19.

Menurut Baharman kepada Palopo Pos, Selasa, 8 Februari 2022, era covid harusnya kelompok milineal memanfaatkan untuk lebih kreatif, produktif, dan bernilai ekonomi. Misalnya, kreator youtuber, membuat konten, menjual produk makanan, membuat usaha lewat jaringan media sosial.

Ada karakter manusia justru bangkit karena tersandera atau berada di bawah tekanan. Misalnya bangsa Israel bangkit karena dikelilingi oleh bangsa Arab. Para perantau China sukses karena di bawah tekanan pribumi. Bahkan seorang anak bernama Piki Saky bisa berbahasa delapan bahasa internasional karena hanya belajar lewat media sosial.

”Jadi harapan saya kepada adek-adek peserta LK 2 ini untuk berhenti mencari kambing hitam bahwa covid ini adalah rekayasa negara atau pemerintah,” jelas politisi Golkar ini.

Tetapi, lanjutnya, ini akibat kapasitas bumi yang sudah melampai daya tampungnya. Karena idealnya penduduk bumi cukup 3,5 miliar. Tapi penduduk bumi sekarang ini sudah 7,9 miliar. Artinya sudah tidak seimbang, sehingga macam-macam penyakit virus bisa datang. Curah hujan sudah tidak jelas musimnya seperti puluhan tahun yang lalu.

Melalui LK 2 ini, transformasi ilmu pengetahuan dapat diimplementasikan di tengah masyarakat. Misalnya kebutuhan atas masker yang lebih unik dari pada yang sudah ada. Hand sanitaser yang mudah dibawa ke mana-mana. Minyak kayu putih yang lebih simpel sangat menarik untuk kaum milenial jadikan sebagai peluang.

Konten religi tentu sangat ditunggu masyarakat religi sambil belajar agama sambil mendapatkan pahala misalnya dan bisa bernilai ekonomi.

”Tantangan kita ke depan adalah perubahan iklim yang begitu cepat. Yang kedua adalah revolusi indistri 4.0. Dan yang ketiga pandemi covid 19 dan atau pasca Covid,” terang anggota DPRD Palopo ini.

Lanjut dia, kompetisi dengan dengan negara manapun dimulai dari star awal yang sama merupakan ujian bagi semua negara. Siapa cepat merespon dengan cara yang benar maka negara itu akan menjadi pemenang.

”Sebagai kader HMI yang banyak memberi konstribusi pada negara sejak Indonesia merdeka, tentu pikiran positif dengan pendekatan insan akademisnya. Melihat perubahan iklim memaksa kita juga untuk ikut berubah, sebagaimana teori Charles Darwin,” jelasnya.

”Indikator kesuksesan adalah seberapa cepat kita menyesuaikan dengan perubahan. Dan sebagai kaum milenial yang hidup pada era digital, jangan pernah berhenti belajar, bermimpi kalau tidak sampai ke langit, anda akan jatuh bintang-bintang,” kuncinya. (ikh)

  • Bagikan