Andi Idhanursanty: Ketua KKLR harus Steril dari Politik

  • Bagikan

* Rawan Terjadi Pengkotak-kotakan

PALOPO — Andi Idhanursanty melayangkan protes keras dan tegas atas hasil dari rapat Tim Formatur untuk pemilihan Ketua Umum BPP KKLR Periode 2022-2027 telah dilakukan, Ahad 6 Februari 2022, pekan lalu.
Opu AINS, sapaan akrab dari Andi Idhanursanty dengan tegas menyatakan, calon-calon ketua umum harus steril dari politik. Tidak boleh dari orang partai politik. Kenapa harus steril dari orang parpol? Dijelaskan Opu AINS, karena nantinya akan terjadi pengkotak-kotakan, kubu-kubuan di dalam organisasi. Padahal tujuan utama organisasi KKLR ini adalah mempersatukan Wija To Luwu (WTL) di seluruh dunia.
Ia juga menyinggung soal jalannya rapat Tim Formatur yang ia sempat ikuti. Opu AINS juga memprotes adanya dominansi dari salah satu anggota tim formatur dalam rapat, tidak memberikan kesempatan kepada dirinya untuk menyelesaikan setiap kali memberikan tanggapan.
“Seakan-akan ia sudah punya agenda khusus. Setiap saya berbicara langsung di cut. Padahalkan ia sudah demisioner. Yang ada sekarang tim. Dan hasil putusan tim formatur juga tidak membawa pesan aspirasi. Makanya banyak rekan-rekan di KKTL yang bersuara di grup minta bubarkan saja, kembali ke organisasi masing-masing,” jelas Opu AINS dengan nada tegas saat dihubungi Palopo Pos, Selasa 8 Februari 2022.
Merasa rapat tim formatur sudah tidak sehat, Opu AINS yang sempat bergabung akhirnya memilih keluar.
Opu AINS kembali mengingatkan tentang hasil kesepakatan di Munas Bersama di Makassar. Salah satunya, calon ketua tidak boleh dari unsur partai. Selain itu, harus orang asli Luwu. “Padahal saya ini orang asli Luwu. Lebih kental darah Luwu ku, karena saya cucu dari Opu Palempang pertama di Tana Luwu,” ungkapnya.
Jika dari usulan ini ada yang tidak bersedia menjadi ketua, maka ketua umum akan digilir dari tujuh orang tim formatur.
Opu AINS juga menyatakan dengan lugas dirinya siap berkorban untuk organisasi KKLR ini. Namun, jika sudah dimasuki unsur politik, jadinya pasti akan terkotak-kotak. Akan lebih mementingkan partainya. “Padahal lewat organisasi ini kita di dalam saling gotong royong, saling sipakainge,” sebutnya.
Kalau bebas dari orang politik tentunya enak saling komunikasi. Saling membantu sesama, bahkan saling mendukung pengembangan potensi setiap daerah.
Sebagaimana diketahui, sepak terjang Opu AINS selama ini bebas dari unsur politik. Di masa Covid-19, lewat Yayasan Kemanusiaan ROMBSIS yang ia bentuk, betul-betul fokus membantu pemerintah dan masyarakat dari penyebaran Covid, lewat pemberian bantuan masker, faceshield, dan handsanitzer. Tak hanya itu, setiap bencana alam baik di Sulbar, Takalar, Luwu Utara, pihaknya turun langsung menyalurkan bantuan kemanusiaan. (idr)

  • Bagikan