Camat Bua dan Kepala KUA Bua Senin (7/3) turut hadir memberi support kepada penyandang disabilitas cacat netra Muhammad El Mubarak yang ikut berlomba Tilawah Cacat Netra di MTQ XXXII yang berlangsung di Kec Kamanre . –andrie islamuddin–
SUBHANALLAH… Allah Maha Agung dan Maha Besar. Itulah yang terlontar dari para penonton lomba Tilawah Cacat Netra MTQ XXXII tingkat Kabupaten Luwu, saat menyaksikan El Mubarak, salah satu kafilah penyandang disabilitas cacat netra dari kecamatan Bua saat tampil melantunkan ayat suci Al Qur’an di Masjid An-Nas Desa Tabbaja kecamatan Kamanre Senin, 7 Maret 2022.
Laporan ; Andrie Islamuddin
MUHAMMAD EL MUBARAK, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun beralamat di Desa Tiromanda kecamatan Bua, sebagai peserta cabang lomba Tilawah Cacat Netra yang tampil di Desa Tabbaja-Kamanre. Ia adalah peserta termuda yang tampil penuh percaya diri dengan suara yang merdu melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an yang membuat decak kagum pengunjung.
El Mubarak tumbuh menjadi anak yang berbeda dengan kebanyakan anak-anak yang diasuh kedua orang tuanya dengan kecukupan kasih sayang. Betapa tidak, lahir dalam keadaan cacat netra dimana ia tidak mampu melihat keindahan dunia dan alam sekitarnya, anak yang di lahir di Mamuju 8 April tahun 2012 ini harus menerima kenyataan, dimana ia kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya pada usia tujuh tahun. Ayahnya yang bernama Fauzi bercerai dengan Ibunda El Mubarak .
Muhammad El Mubarak foto bersama Wartawan Harian palopo Pos Andrie Islamuddin. –indrie islmuddin–
Tumbuh menjadi anak yang kehilangan kasih sayang kedua orang tua, El Mubarak dipelihara oleh Neneknya Juhati di Desa Tiromanda kecamatan Bua, Kabupaten Luwu dan hanya mengenyam pendidikan formal seadanya di SLB Rewang di Desa Buntu Karya. Disana El Mubarak belajar otodidak membaca Al Qur’an dengan kesenangannya mendengarkan suara mengaji, suara serta lagu-lagu Islami.
Dengan keterbatasan tak mampu melihat, El Mubarak tidak putus asa, ia gigih mempelajari ayat-ayat suci Al Qur’an
dengan bantuan alat speaker dan Qur’an Braille digital di sekolah SLB itu.
“Saya senang mendengarkan ayat-ayat suci Al Qur’an dengan memakai speaker. Saya pernah menggunakan Qur’an Braille, tetapi sekarang sudah rusak dan tidak ada lagi. Alat speaker sudah banyak saya pakai om, sekitar 10 speaker yang saya pakai, setiap rusak selalu diganti lagi. Saya sangat senang mendengarkan suara mengaji dan lagu-lagu Islami, ” kata El Mubarak sambil bertepuk tangan ketika di wawancara Harian Palopo Pos karena sangat senang.
El Mubarak adalah anak yang rajin dan selalu ingin tahu. Ia selalu tepat waktu saat waktu shalat dan senang menjadi muadzin di masjid. Dalam rangka mengikuti lomba Tilawah Cacat Netra di MTQ tingkat Kabupaten Luwu ini, ia dibina dan belajar dengan perlengkapan yang sangat terbatas di Rumah Qur’an Nurhidayah Bua.
“Adik El Mubarak baru lebih sebulan dibina di Rumah Qur’an Nurhidayah Bua. Meskipun masih anak-anak, El Mubarak berbeda dengan anak penyandang disabilitas yang lain, ia sangat bersemangat dan memiliki power suara. Tetapi menurut informasi Rumah Qur’an Nurhidayah Bua sangat memiliki keterbatasan membinanya, karena sekolah itu belum memiliki alat bantu Qur’an Braille, Semoga ada dermawan yang membantu belajar adi El Mubarak, ” Kata Kepala KUA Bua M Rida Hasyim S.Ag. MH. (andrie islamuddin)