Biaya Umrah Bisa Hemat Rp5 Jutaan

  • Bagikan

* Dari Rp40 Jutaan setelah Pencabutan Aturan Karantina dan Tes PCR

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO — Penghapusan karantina dan PCR efektif mengurangi biaya yang dikeluarkan jemaah. Selama ini biaya karantina dan PCR dibayar sendiri di luar paket umrah yang ditawarkan penyelenggara. Totalnya bisa sampai Rp5 jutaan.

“Penghapusan karantina dan PCR akan berimbas pada penurunan biaya itu sudah pasti. Jadi penghapusan karantina dan PCR sangat signifikan menurunkan biaya umrah,” kata Wakil Ketua Umum Ampuh, Tri Winarto, Selasa (7/3/2022).

Tri mengatakan, jemaah harus menyiapkan biaya sekitar Rp 1,5 juta lebih untuk biaya lima kali PCR di dalam dan luar negeri dalam hal ini Arab Saudi. Biaya ini di luar harga paket reguler yang ditawarkan travel.

“Tinggal mengalikan saja kalau PCR sekarang harganya di kisaran Rp300 ribu ketika berangkat sudah dihitung satu kali, di Saudi tiga kali, berarti empat kali, pulang ke Indonesia dua kali jadi lima kali PCR total biaya yang harus dikeluarkan jamaah jadi Rp1.500.000,” katanya.

Tri mengatakan biaya di atas tadi belum biaya karantina untuk di Arab Saudi dan di Indonesia pasca kepulangan umrah. Biaya karantina ini juga dibayarkan oleh jemaah di luar paket umroh. Nilainya antara Rp2 juta sampai Rp3,5 juta.

“Belum lagi biaya karantina kedatangan karantina di Saudi karantina kepulangan yang semuanya itu harus dibayar. Ini akan memperberat biaya diluar paket murah itu sendiri,” katanya.

Tri memastikan, selama mengikuti umroh sejak pembukaan pertama sejak 8 Januari sampai 8 Maret 2022 tidak ada jamaah yang meninggal karena Covid-19. Artinya penyelenggaraan umroh di mas pandemi ini aman.

“Pernah saya dengar satu meninggal karena jantung selebihnya tidak ada. Jadi artinya bahwa kegiatan di umrah memang luar biasa tidak ada korban meninggal seperti dulu sebelum omicron yang begitu banyak,” katanya.

Sementara itu, Juru bicara Forum SATHU, Muharom Ahmad, mengatakan penghapusan karantina dan PCR akan berimbas ke penurunan biaya. Namun pengurangan ini efektifnya untuk jangka panjang.
“Untuk jangka panjang akan menurunkan biaya, tapi paket yang waktu dekat sulit karena pesawat dan hotel sudah terlanjur dibayar, sulit direschedule,” katanya.

Sebelumnya, menurut perhitungan Sarikat Penyelenggara Umroh dan Haji Indonesia (Sapuhi), biaya umrah termasuk paket karantina di Saudi dan Indonesia bisa mencapai Rp40 jutaan. Dengan dihapuskannya kebijakan karantina dan tes PCR, tentunya biaya umrah akan lebih murah bisa menjadi sisa Rp35 jutaan.

Hal senada juga disampaikan CEO Al Jasiyah Travel, H. Nurhayat. Kepada Palopo Pos, Wasekjen DPP AMPHURI ini mengungkapkan, ini akan berdampak signifikan terhadap animo jemaah untuk segera berangkat umrah, karena Saudi sudah menghapus ketentuan karantina dan tes PCR bagi jemaah. Prokes pun sekarang lebih sederhana.

Selain itu, harga paket akan lebih murah dibanding sebelumnya, karena biaya hotel untuk karantina sudah hapuskan juga. “Ini tentu akan lebih bijaksana lagi jika kebijakan 1 pintu diperluas dengan membuka akses keberangkatan dari daerah seperti Surabaya, Makassar ke Saudi,” kata H. Nurhayat, Ahad 6 Maret 2022.

Hal ini dimungkinkan karena jumlah jemaah yang besar dari daerah. “Tentu kita berharap segera terealisasi demi kemudahan jemaah dari daerah-daerah, yang juga harga paket lebuh terjangkau,” sebutnya. Dari Al Jasiyah Travel juga sedah mem-booking sejumlah tanggal keberangkatan dan akan segera menyesuaikan dengan harga terbaru setelah kebijakan terbaru ini juga berlaku. (idr)

  • Bagikan