Oknum Pedagang Diduga Mainkan Harga

  • Bagikan

* Jual Migor Subsidi dengan Harga Berlipat

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO — Fenomena berburu minyak goreng (migor) di tiap daerah, baik ritel modern atau operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah tidak luput dari serbuan emak-emak.

Meski demikian upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan kelangkaan migor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah Pandemi Covid-19. Masih ada saja beberapa oknum pedagang yang menjual migor subsidi di atas harga eceran tertinggi.

Seperti yang diketahui, pemerintah pusat telah mensubsidi migor sejak Oktober 2021 tahun lalu, namun beberapa pedagang didapati melakukan pelanggaran dengan menjual migor di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh pemerintah. Seperti salah seorang oknum pedagang di Pusat Niaga Palopo (PNP) yang didapati saat dilakukan pemantauan harga, Selasa 08 Maret 2022.

Oknum pedagang PNP yang tokonya terletak di sebelah Barat PNP itu, menjual migor subsidi dengan harga mulai dari Rp30 ribu per liter dan Rp50 ribu untuk kemasan dua liter.
Untuk jenis Migor yang dijual oknum pedangan “nakal” tersebut, yakni merek Fortune.

Padahal, disebutkan oleh seorang supir kampas yang kebetulan sedang bongkar muatan migor menyebutkan, untuk migor tersebut dihargai Rp14 ribu per liter dan Rp28 ribu untuk kemasan dua liter.

“Ini kami angkut dari gudang distributor yang ada di Jl Ahmad Razak yang banyak mobil Mitsubishi parkir di sana itu. Untuk 1 liter, itu Rp14 ribu kalau 2 liternya, kali dua miki saja,” kata supir kampas tersebut sembari menunggu buruh angkutnya menurunkan migor ke salah satu toko di PNP.

Selain ditemukan harga Migor subsidi yang dijual dua kali lipat lebih oleh oknum pedagang di PNP, juga terpantau terjadi kelangkaan migor di lokasi tersebut.

Beberapa pedagang yang dijumpai di PNP dan mengaku sempat menjual migor secara eceran, menyebutkan langkahnya migor tersebut dikarenakan harga yang terlampau mahal dan jika dijual kembali tentu akan ikut naik.
“Memang sempat ki juga dulu jual eceran, tapi karena mahal sekali, jadi berhenti ki menjual. Kalau dipaksakan, pasti kami akan menjual dengan harga jauh di atas harga yang ditentukan pemerintah. Seperti Rp30 ribu per liter dan Rp 50-55 ribu untuk kemasan 2 liter,” ungkap sejumlah pedagang yang enggan menyebutkankan identitasnya.

Ada Oknum Menahan Migor

Polres Palopo dengan sigap membentuk Tim Khusus (Timsus) menagani adanya permainan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab.
Bahkan, diakui bahwa ada sebagian kecil oknum yang menahan keluar migor sehingga menyebabkan barang tersebut langka di pasaran.

“Ada Tim Gabungan termasuk Reskrim dan Intelijen yang kamk bentuk untuk antisipasi kelengkaan migor. Memang betul ada sebagian kecil oknum yang coba untuk menahan barang keluar.

Makanya tim ini sementara berjalan dan kami maksimalkan lidiknya,” kata Kapolres Palopo, AKBP HM Yusuf Usman SH SIK MT, Senin, 7 Maret 2022.
Perwira dua bunga itu, dengan tegas mengatakan, jika ada yang coba mempermainkan kelangkaan migor maka siap-siap berhadapan dengan hukum.

“Makanya kita upayakan maksimal lidiknya dulu,” sambungnya lagi.
Ditengah kelangkaan Migor, tambah Kapolres, masyarakat tidak usah resah apalagi panik.

Sebab, tim yang dibentuk saat ini setidaknya bisa mecegah adanya permainan yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Kami akan selalu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” pungkasnya.(ria-ded/idr)

  • Bagikan