PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, SONGKA— Dalam dua pekan bulan Maret ini, di Kota Palopo telah telah terjadi sedikitnya dua kali peristiwa gantung diri. Dimulai pekan pertama, seorang kakek usia 73 tahun di Kecamatan Bara yang mengakhiri hidup dengan seutas tali. Kemudian yang terjadi Rabu (09/03) Rabu, 9 Maret 2022 seorang pria 48 tahun asal Kabupaten Luwu Timur juga tewas gantung diri gunakan sarung di perumahan Graha Janna, Kecamatan Wara Selatan.
Dari dua peristiwa kejadian gantung diri, diketahui itu terjadi saat kedua almarhum sedang ditinggal sendiri di rumah oleh saudara atau pun anaknya untuk bekerja.
Untuk kejadian yang terjadi sehari sebelumnya, identitas korban diketahui bernama I Wayan Kuta Atmaja (48), warga asal Kelurahan Balirejo, Kecamatan Angkona, Luwu timur yang ditemukan oleh saudaranya tewas tergantung menggunakan sarung, itu telah dianggap selesai oleh pihak kepolisian.
Hal tersebut diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Palopo AKP Andi Aris Abubakar, SH, MH saat dikonfirmasi via telepon, Kamis 10 Maret 2022.
Menurutnya peristiwa gantung diri seorang warga asal Luwu Timur yang diketahui merupakan seorang guru di salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di kota Palopo, itu telah dihentikan proses penyelidikannya termaksud tidak dilakukan otopsi.
“Karena keluarganya sudah menerima kematian almarhum, jadi proses otopsi dan sebagainya itu tidak kami lakukan. Dan jenazah almarhum sudah dibawa oleh pihak keluarganya ke Luwu Timur utuk disemayamkan,” kata Andi Aris.
Diduga karena depresi lanjut Andi Aris, almahum memilih mengakhiri hidupnya diduga karena depresi.
“Sama dengan kejadian gantung diri pekan sebelumnya, ini juga diduga karena depresi ditambah sering ditinggal sendiri di rumah jadi peluang untuk mengakhiri hidup dapat dilakukan,” jelasnya. (ria)