Tampak Ketum KNPI Pusat Lisman Hasibuan saat berfose dengsn baliho H.Harbi Syam, bakal calon Bupati Luwu 2024.FT/ist-palopo pos.
———————————-
BELOPA — Figur H Harbi Syam makin kencang. Di pilkada Luwu yang dijadwal 2024, Harbi Syam dimunculkan sebagai figur poros baru bakal calon bupati Luwu.
Konsep dan ide untuk membangun Luwu sudah mampu menarik perhatian publik. Salah satunya dari Lisman Hasibuan sebagai ketum MPO KNPI. Tak heran apabila ketum MPO KNPI mengajak pemuda masuk Poros Baru. Dan, meminta semua Pemuda Bersatu dalam Poros Baru dan mendukung Harbi Syam menjadi Bupati Luwu 2024.
Ia menyebut, Harbi Syam sebagai senior yang berpengalaman di berbagai organisasi seperti pernah ber HMI, KNPI dan pernah mempimpin KKSS Kota Sorong. Saat ini menjabat sebagai ketua Fraksi DPR Provinsi Papua Barat dari Gerindra dua periode.
“Ia juga merupakan pengusaha yang sukses hal ini menjadi modal besar,” ujarnya dalam wancara dengan Palopo Pos, Minggu 20 Maret 2022.
Modal besar dimaksud untuk pulang kampung menjadi kepala daerah membawa perubahan besar sebagai Poros Baru di Kabupaten Luwu saat ini.
“Sebagai aktivis pemuda kami akan kerahkan semua lini dan jaringan untuk menjadikan Harbi Syam Menjadi Bupati Luwu 2024 agar bisa membawa perubuhan bagi Generasi Muda Di luwu dalam pengembangan Potensi Sumber daya manusia,” tandasnya.
H. Harbi Syam, S.H sebagai bagian dari bija to Luwu merasa terpanggil meneruskan warisan sejarah Luwu di masa lalu untuk diwujud nyatakan melalui penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Luwu kedepan dengan gagasan 3 (tiga) pilar. Ketiga pilar tersebut adalah Luwu yang Makmur, Luwu yang Berbudaya, dan Luwu yang dilandasi oleh Agama.
Ketiga pilar ini yang kemudian disederhanakan dalam ungkapan: MABBARAKKA sebagai singkatan dari Makmur, Berbudaya berlandas Agama.
Gagasan atas Luwu yang Makmur dimaknai sebagai terciptanya kehidupan masyarakat yang berkecukupan, karena mereka produktif.
Kemudian dari situ dapat terbangun suasana aman dan damai yang berkelanjutan. Luwu yang Makmur adalah negeri yang berusaha menghalau kemiskinan. Karena disadari bahwa kemiskinan akan memicu keresahan dan ketidakamanan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pada masyarakat yang Makmur nilai-nilai budaya yang memanusiakan mudah dikembangkan, dan pada masyarakat yang Makmur pengamalan agama akan menjadi sangat kondusif. Hal inilah yang akan menjadi upaya nyata dari gagasan MABBARAKKA. MABBARAKKA berasal dari kata berkah. Kata ini diartikan sebagai “berkembangnya atau bertambahnya sesuatu”.(ary)