PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-– Film Selimut Kabut Rongkong sudah melanglangbuana di forum film internasional. Film yang mengambil latarbelakang di Rongkong Kabupaten Luwu Utara telah lolos seleksi di jaringan festival film internasional antara lain Festival Film First time Film Maker di Raleigh Studios Hollywood LA, Lift Off di Pinewood Studios Inggris dan First Time Film Maker Online di Berlin, Jerman.
Sungguh luar biasa. Kini, film yang merupakan produksi Readmoon Studios bersama mitra produksi yaitu PT Jas Mulia, Mentari Indonesia, dan Farhan Citra Utama akan tayang di seluruh bioskop Indonesia tanggal 7 April 2022.
Sebelumnya, film yang disutradarai dan penulis cerita film Selimut Kabut Rongkong, Indra J Maeini sempat ikut berjibaku dalam festival film Indonesia (FFI) tahun 2021 lalu.
Mendengar kabar akan tayang 7 April 2022, film ini langsung menyita perhatian masyarakat Indonesia. Mereka berharap bisa menyaksikan adegan di dalam film tersebut.
Tak terkecuali Wakil Ketua KNPI Pusat, Anshari Ilo. Kemudian pemerhati film lainnya. Bahkan pejabat di Provinsi Sulsel sudah ramai memperbincangkan film ini, khususnya di Luwu Raya.
Seperti yang dikemukakan wakil ketua KNPI Pusat. Ia mengatakan, film ini perlu mendapat perhatian dari kalangan pemuda seluruh Indonesia untuk menonton film Selimut Kabut Rongkong.
“Saksikan film Selimut Kabut Rongkong yang akan tayang tenggal 7 April 2022 di bioskop seluruh Indonesia,” ujarnya.
“Semoga film ini bisa menginspirasi dan membuka wawasan kita tentang kekayaan tradisi dan budaya orang Indonesia,” lanjut dia.
Ir Dewi Sartika Pasande, M.Sc, direktur PT Jas Mulia mengatakan, film ini mengangkat realita masyarakat pegunungan Rongkong ini dibintangi oleh Dinda Tarisa, Andi Agung Iskandar, Analisa Moita, Andi Egi Damas, dan Yanti Pasande. ”Sedang artis pendukung sebagian besar adalah warga Rongkong yang diarahkan oleh lembaga Akar Bersatu (Aliansi Keluarga Rongkong),” ujar DSP–sapaan akrab–ketua umum AKAR Bersatu.
Indra J Maeini selaku penulis dan sutradara dalam berbagai rilisnya yang sudah dimuat di berbagai media menjelaskan bahwa tema cerita film Selimut Kabut Rongkong pada dasarnya adalah menyoroti realita minimnya perhatian negara tentang eksistensi, identitas, dan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat adat.
“Segala persoalan berkepanjangan yang dihadapi masyarakat adat seperti konflik tanah ulayat, eksploitasi sumber daya alam, edukasi serta fasilitas yang tidak layak seolah tidak ada ruang dalam porsi perhatian kita, apalagi media. Film Selimut Kabut Rongkong berusaha untuk merefleksikan hal itu,” jelas Indra.
Selain mengangkat realita problem sosial, film Selimut Kabut Rongkong juga mengkritisi sistem kurikulum pendidikan nasional yang selama ini dinilai tidak tepat sasaran dan mengabaikan konten lokal.
Dengan menyatukan pesona visual keindahan alam Rongkong yang menawan, jadilah sebuah film cerita panjang yang menarik dengan durasi 107 menit. Artis yang berperan utama antara lain Dinda Tarisa, A. Agung Iskandar, Wasri Yanti Pasande, dan Analisa Moita.
Sinopsis
Film Selimut Kabut Rongkong mengangkat kisah tentang Bunga Melati, seorang pegiat traveller yang berkunjung ke desa pegunungan Rongkong untuk menjadi pengajar sukarelawan.
Di tengah aktivitasnya, ia menemukan sebuah tradisi masyarakat yang nyaris punah. Tradisi itulah yang kemudian ia terapkan kepada anak-anak warga desa.
Bunga Melati tidak menyangka bisa terjebak dalam konflik internal warga terkait polemik tanah adat. Lantaran proses edukasinya terganggu, ia pun bertahan, akibatnya sekelompok pengusaha berusaha melenyapkannya. Bunga dianggap telah memprovokasi warga.
Dalam proses pelariannya, Bunga terbuang ke dalam hutan. Setelah mengalami berbagai tekanan, Bunga akhirnya tahu bahwa semua kejadian yang dilaluinya ternyata sudah lama tertulis dalam sebuah buku yang ditulis oleh ibunya sendiri.(aryanto tanding)