Peti jasad korban Lakalantas di Salubarani tiba di rumah duka di kampung halamannya di Madandan, Kecamatan Rantetayo, Tana Toraja, Kamis (24/3/2022) malam. –risna–
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA – Isak tangis histeris sambut kedatangan korban Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) mobil terjun ke sungai, Amata Bitticaca (61 tahun) di kampung halamannya di Madandan, Kecamatan Rantetayo, Tana Toraja, Kamis (24/3/2022) malam.
Ratusan masyarakat setempat dan rombongan pengantar jenazah tiba di Madandan memadati rumah duka korban.
Diketahui Almh. Amata Bitticaca merupakan korban Lakalantas yang dinyatakan hilang sejak kejadian Lakalantas pada pukul 04.00 Wita di Salubarani, Kecamatan Gandang Batu Sillanan, Tana Toraja, Minggu (20/3/2022) lalu.
Jasad Amata Bitticaca atau Mama Rara baru ditemukan tadi pukul 10.55 Wita di bawah jembatan sungai Desa Salassa, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang, Kamis (24/3/2022) oleh Basarnas dan tim gabungan.
Sejak dinyatakan hilang, Basarnas Palopo dan Pinrang beserta tim gabungan dan relawan serta pihak keluarga melakukan pencarian lima hari empat malam lamanya.
Proses pencarian oleh tim terhambat oleh keadaan hujan yang mengakibatkan air sungai naik dan air yang keruh.
Tiba di rumah duka, jasad korban dimasukkan dalam peti warna putih, anak-anak korban dan rumpun keluarga tak kuasa menahan tangis dan kesedihannya.
“Mama Rara orangnya baik, dia sangat dekat dengan siapapun, termasuk keluarga dan kerabatnya di Rantepao,” ujar salah satu warga.
Almh. Amata Bitticaca meninggalkan lima orang anak, dan informasi dari pihak keluarga bahwa pemakaman akan dilangsungkan besok, Jumat (25/3/2022) pagi.
Setelah dievakuasi tim Basarnas dari sungai, jasad korban sempat dibawah ke RSUD Lakipadada Tana Toraja untuk dilakukan pembersihan jenazah, kemudian dibawah ke Madandan. (Cr1)