PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Kabar tak sedap bagi masyarakat Indonesia. Setelah harga Pertamax naik di awal bulan ini, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menyebut bakal menaikkan harga Pertalite dan gas elpiji 3 kg secara bertahap. Duh! Padahal jelang Ramadan ini, harga Pertamax sudah naik jadi Rp12.500.
Harga BBM Pertamax naik mulai Jumat (1/3/2022) atau dua hari jelang Ramadhan yang jatuh pada Minggu (3/4).
Diketahui, sebelumnya Pertamax dijual Rp 9.000 per liter, kini menjadi Rp 12.500 per liter.
Selain Pertamax, ternyata harga Pertalite dan elpiji 3 kilogram (kg) berpeluang naik.
Sinyal kenaikan harga ini diungkap Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.
“Jadi over all yang akan terjadi nanti Pertamax, Pertalite (naik). Premium belum. Terus kemudian mengenai gas yang 3 kg itu kita bertahap,” ujar Luhut Panjaitan di sela-sela meninjau progres Depo LRT Jabodebek di Bekasi, Jumat (1/3/2022).
Kenaikan tersebut berlangsung bertahap.
Menurut Luhut dimulai dari April, kemudian pada Juli dan September 2022.
Dia menjelaskan kenaikan harga BBM maupun LPG tidak bisa dihindari, salah satu pemicunya adalah imbas perang Ukraina dengan Rusia.
“Kelangkaan dari pada crude oil karena perang Ukraina dengan Rusia. Kemudian kelangkaan sekarang juga sunflower karena tidak bisa impor atau ekspor dari Ukraina. Dan juga sanksi (Rusia) itu membuat masalah dunia,” terang Luhut.
Menko Marves Luhut Panjaitan menambahkan Indonesia masih beruntung bisa mengelola ekonomi dengan baik sehingga dampaknya itu tidak terlalu besar, meski kenaikan harga tidak bisa dihindari.
“Tidak ada punya pilihan karena kalau tidak harga asumsi minyak cruel oil itu US$ 63 di APBN, sekarang ini sudah 98 atau US$100. Kan angkanya sudah luar biasa,” kata Luhut Panjaitan yang punya banyak jabatan di era Jokowi ini.
“Tapi seperti yang misalnya (LPG) 3 kg ini kan dari 2007 tidak pernah naik harganya, kan tidak fair juga,” tutur Luhut Panjaitan lagi. (ps/pp)