2026, Target Kompleks Chandra Asri Perkasa Beroperasi

  • Bagikan
SALURKAN AIR BERSIH UNTUK PENGUNGSI BANJIR MASAMBA Relawan menuangkan air bersih ke dalam wadah penampungan warga korban banjir bandang Masamba, Kab. Luwu Utara, 25 Juli 2020. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) masih fokus mengembangkan kompleks Chandra Asri Perkasa (CAP) 2 yang diperkirakan beroperasi pada 2026. TPIA berencana merampungkan final investment decision (FID) pada 2022 ini.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporat Chandra Asri Suryandi menuturkan TPIA masih akan fokus untuk dengan pengembangan kompleks petrokimia kedua atau CAP2. Untuk tahun ini, TPIA akan melanjutkan engineering-procurement-construction (EPC Building).

"Pada 2022 ini, kami berencana melakukan EPC Building dan menyelesaikan tahapan final investment decision," jelas Suryandi, saat dilansir dari Kontan, Senin (18/4).

Sebelumnya, TPIA melalui anak usahanya PT Chandra Asri Perkasa telah menunjuk empat kontraktor untuk mengerjakan front-end engineering design (FEED) pada November 2021 lalu sebagai langkah pertama pembangunan CAP2.

Sementara, pada Oktober 2021, Chandra Asri mengumumkan MOU dengan Aramco Trading Company untuk mengamankan pasokan bahan baku untuk CAP2, yang merupakan langkah lanjutan setelah adanya komitmen Thaioil untuk juga memasok nafta dan LPG.

Sebagai pengingat, Chandra Asri telah merampungkan penawaran umum terbatas (PUT) III atau rights issues pada tahun lalu. Aksi korporasi ini berhasil menambah modal sebesar US$ 1,1 miliar atau setara dengan Rp 15,5 triliun yang digunakan sebagai sumber dana untuk pembangunan CAP2.

Seiringan dengan rights issue, TPIA bermitra dengan Thai Oil Public Company Limited (Thaioil) sebagai investor strategi pembangunan CAP2 ini. Serta didukung oleh pemegang saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan SCG Chemicals.

Pabrik CAP2 ini akan menggandakan kapasitas produksi TPIA saat ini dari semula 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun. Hal ini, diharapkan dapat menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal, mengurangi beban impor.(int)

Berikut beberapa foto hasil produksi dari pabrik PT Chandra Asri Tbk

  • Bagikan

Exit mobile version