Luwu dan Lutra Terbanyak Warga Miskin

  • Bagikan

* Data BPS Sulsel per Maret 2022

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, LUWU — Kabupaten Luwu dan Kabupaten Luwu Utara, masuk dalam daftar lima besar daerah yang memiliki jumlah warga miskin tertinggi di Sulsel.

Catatan itu disampaikan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman setelah menerima tim BPS Sulsel di Makassar di Makassar, Selasa 5 April 2022.

Untuk itu, Gubernur Andalan ini meminta kepada sejumlah Organisasi Perangkat daerah (OPD) untuk mengatasi kemiskinan yang terjadi di lima daerah termiskin Sulsel.

Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel per Maret 2022, lima daerah paling miskin di Sulsel adalah Kabupaten Jeneponto dengan persentase 14,28 persen, Kabupaten Pangkep 14,28 persen, Kabupaten Luwu Utara dengan persentase 13,59 persen, kemudian Kabupaten Luwu 12,52 persen, dan selanjutnya Kabupaten Enrekang 12,47 persen.

“Ini harus jadi perhatian untuk lima wilayah termiskin di Sulsel. Terutama Jeneponto untuk petani garam dan empang yang tidak pernah ada perubahan, tolong Dinas Pertanian ini diperhatikan,” kata Andi Sudirman di Makassar, Selasa 5 April 2022.

Menurutnya, dinas terkait harus segera dikerahkan untuk menjalankan program yang punya efek langsung terhadap ekonomi masyarakat, sehingga tingkat kemiskinan bisa tertangani di daerah itu.

“Daerah dengan tingkat kemiskinan paling parah di Sulsel, perlu dilakukan evaluasi dan intervensi segera oleh OPD terkait,” katanya.
Andi Sudirman mengemukakan bahwa mengatasi kemiskinan perlu melibatkan masyarakat sebagai subjeknya, yakni harus dilakukan uji publik, konsultasi dengan melibatkan pihak yang telah eksis di sana.
“Selain dari akademisi, kita membuat desain harus orang lapangannya juga ikut. Menanyai langsung apa yang menjadi kebutuhan warga di sana,” katanya.

Terpisah, Kepala Bappelitbangda Luwu, Achmad Awwabin S.STP, M.Si yang dikonfirmasi Harian Palopo Pos, terkait statment Gubernur Sulsel yang menyatakan Luwu bagian dari 5 daerah miskin di Sulsel saat ini, mengatakan, penyebab Kabupaten Luwu masuk dalam 5 daerah miskin dapat dilihat dari beberapa indikator, salah satunya dengan masih tingginya penduduk yang masuk kategori miskin.

“Berdasarkan data memang angka kemiskinan Luwu lebih tinggi dibanding angka kemiskinan nasional (10.14 %) maupun Provinsi Sulsel (8,53 %) ditahun 2021. Namun demikian ada beberapa faktor yang menjadi penyebab. Salah satunya adalah karena faktor Pandemi Covid-19, ” Ungkap Achmad Awwabin, meskipun tinggi namun Pemerintah Kabupaten Luwu terus berupaya melakukan pengentasan penduduk miskin, salah satunya melalui program bantuan sosial termasuk bantuan sosial dari pemerintah daerah,” ungkap Achmad.

Achmad menjelaskan pandemi Covid yang menghadirkan pembatasan kegiatan sosial kemasyarakatan, berdampak tingginya pengangguran di Kabupaten Luwu.

“Akibat penerapan PPKM, banyak usaha gulung tikar dan banyak karyawan dirumahkan. Hal ini mengakibatkan naiknya jumlah pengangguran. Namun demikian pemerintah terus berbuat optimal dengan melakukan pemulihan ekonomi nasional (PEN) termasuk melaksanakan kegiatan bantuan sosial maupun pemberian bantuan peningkatan skill,” kata Achmad.

Kepala Dinas Sosial Luwu, Masling Malik SE, MM mengatakan, memang Kabupaten Luwu masuk sebagai daerah miskin, namun demikian hal ini terjadi karena kondisi yang tidak normal dimana terjadi Pandemi Covid-19 tahun 2020 dan tahun 2021.

“Disaat kita melakukan pengentasan kemiskinan, di tahun 2020 tiba-tiba terjadi Covid-19. Kondisi ini tidak normal, dimana warga akhirnya diberikan pembatasan kegiatan sosial, termasuk kegiatan mencari nafkah. Akhirnya banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan akhirnya terdata menerima Bantuan sosial,” kata Masling seraya mengatakan saat ini jumlah warga Luwu penerima bantuan sosial berupa Sembako sebanyak 36.357 keluarga penerima manfaat (KPM).(and/idr)

Hasil Survei BPS Sulsel per Maret 2022
Lima daerah termiskin di Sulsel

– Jeneponto persentase 14,28 persen
– Pangkep 14,28 persen
– Luwu Utara persentase 13,59 persen
– Luwu 12,52 persen
– Enrekang 12,47 persen

  • Bagikan

Exit mobile version