* Bupati Basmin: Pemkab Bekerja Optimal di Tengah Pandemi Covid
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA — Bupati Luwu Dr H Basmin Mattayang, M. Pd menyikapi statement terkait masuknya Kabupaten Luwu dalam 5 daerah miskin di Sulsel.
Menurut Bupati Basmin, Pemerintah Kabupaten Luwu telah berupaya menekan angka kemiskinan dibuktikan dengan turunnya setiap tahun jumlah penduduk miskin di Kabupaten Luwu. “Statement Bapak Gubernur Sulsel mungkin sudah demikian seperti itu, karena itu merujuk data BPS. Tetapi perlu dipahami bahwa Pemerintah Kabupaten Luwu cukup bekerja keras dan bahkan mampu menurunkan jumlah penduduk miskin setiap tahun,” ungkap Basmin.
Basmin mengatakan, terlepas dari data bahwa Kabupaten Luwu masuk kategori daerah miskin di Sulsel, namun fakta yang ada di tengah Pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Luwu bahkan dinyatakan terbaik. “Kita bekerja optimal di tengah Pandemi Covid 19, terbukti penduduk miskin kita berkurang dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2019 penduduk miskin kita 12,76%, di tahun 2020 turun menjadi 12,65% dan di tahun 2021 menjadi 12,59%,” ungkap Basmin.
Lebih lanjut Basmin mengatakan, di tengah ekonomi nasional yang porak poranda akibat Pandemi Covid-19, justru Kabupaten Luwu mampu menorehkan prestasi dimana pertumbuhan ekonomi daerah kita mencapai 6,03 % di tahun 2021.
“Tahun 2020 pertumbuhan ekonomi kita hanya 1,30 %. Nah di tahun 2021 angka pertumbuhan ekonomi kita mencapai 6,03 % dan ini tertinggi ke-6 di Sulsel. Artinya, pemulihan ekonomi di Kabupaten Luwu berjalan optimal ditengah Pandemi Covid-19, ” Kata Basmin seraya mengatakan bahkan IPM Luwu juga mengalami kenaikan dimana tahun 2019 mencapai 70,39 %, pada tahun di 2020 naik menjadi 70,51 % dan tahun lalu naik menjadi 70,85%.
Basmin menambahkan Kabupaten Luwu yang penduduknya mayoritas bergerak di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, dimana Covid-19 tidak terlalu memberi dampak siginifikan, dibuktikan dengan income masyarakat yang cenderung stabil, karena masyarakat Kabupaten Luwu yang bergerak di sektor diatas tetap bekerja ditengah adanya pembatasan sosial.
Terpisah Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Luwu, Salahuddin, mengatakan, untuk mengukur daerah masuk kategori miskin yaitu melalui tingkat konsumsi masyarakat terkait bahan makanan dan non bahan makanan. Sementara itu, ditengah Pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi di Luwu tetap stabil bahkan cukup bagus.
“Pada beberapa daerah dampak covid-19 memang sangat dirasakan, karena sumber-sumber penghasilan masyarakat tidak berjalan optimal, misalnya pedagang dan transportasi akibat terjadi pembatasan-pembatasan. Tetapi untuk sektor pertanian tidak terlalu terdampak Covid-19. Di tahun 2021 nampak terlihat pembangunan disektor pertanian cukup baik, bantuan pertanian juga bagus,” kata Salahuddin.
Salahuddin mengatakan, berdasarkan indisktor strategis tahun 2021, jumlah penduduk miskin Kabupaten Luwu mencapai 46.260 jiwa, dengan angka kemsikinan 12,53 %, dengan indeks kedalaman kemiskinan 1,77 % dan indeks keparahan kemiskinan 0,46 %. Sedangkan trend angka kemiskinan.
Sebelumnya diberitakan Kabupaten Luwu dan Kabupaten Luwu Utara, masuk dalam daftar lima besar daerah yang memiliki jumlah warga miskin tertinggi di Sulsel.
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel per Maret 2022, lima daerah paling miskin di Sulsel adalah Kabupaten Jeneponto dengan persentase 14,28 persen, Kabupaten Pangkep 14,28 persen, Kabupaten Luwu Utara dengan persentase 13,59 persen, kemudian Kabupaten Luwu 12,52 persen, dan selanjutnya Kabupaten Enrekang 12,47 persen.
“Ini harus jadi perhatian untuk lima wilayah termiskin di Sulsel. Terutama Jeneponto untuk petani garam dan empang yang tidak pernah ada perubahan, tolong Dinas Pertanian ini diperhatikan,” kata Gubernur Sulsel, Andi Sudirman di Makassar, Selasa 5 April 2022.(and/idr)