Bioskop Bergairah Berkat Film Selimut Kabut Rongkong

  • Bagikan

* Sam Jaya: Ini yang Terbanyak Sejak Pandemi Covid-19

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO — Film Selimut Kabut Rongkong (SKR) membawah berkah banyak pihak. Salah satunya, yang merasakan adalah industri bioskop. Seperti Platinum Cineplex City Market Palopo.

Penanggung Jawab bioskop Platinum Cineplex City Market Palopo, Sam Jaya kepada Palopo Pos, Jumat 8 April 2022, kemarin, mengatakan, berkat film Selimut Kabut Rongkong, terjadi lonjakan penonton. Bahkan, dikatakannya pemutaran perdana film tersebut, Kamis 7 April 2022, adalah yang terbanyak sejak dua tahun pandemi Covid-19 melanda.

“Alhamdulillah, luar biasa, antusias penonton saat penayangan perdana. Tiga theater disiapkan rata-rata hampir penuh,” ujarnya.
Ia pun berharap, antusias ini dapat terus dipertahankan.

Informasi yang didapat Palopo Pos dari manajemen Bioskop Platinum, jumlah penonton (sesuai jumlah karcis yang terjual) pada sesi pertama pemutaran perdana film Selimut Kabut Rongkong sekira pukul 14.00 Wita, mencapai 335 orang. Sementara total karcis terjual selama satu hari di hari Kamis, sebanyak 960 lembar.

Adapun harga tiket saat penayangan perdana sebesar Rp35 ribu per orang. Jika dikalikan dengan 960 lembar tiket, maka akan terkumpul sekira Rp33,6 juta dalam sehari.
Belum lagi, film ini masih akan tayang hingga beberapa pekan ke depan.

Pada Gala Premier yang dipusatkan di lantai 1 City Market Palopo, Kamis, lalu. Pada Meet and Greet Film Selimut Kabut Rongkong ini, Produser film Selimut Kabut Rongkong, Fujianto menjelaskan, film ini sempat masuk dalam nominasi “Official Selection” Lift Off Network di Berlin, Pinewood Studios Inggris dan Raleigh Studios LA, AS.

Selain itu film ini juga masuk dalam daftar 175 film Indonesia yang mengikuti Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 2021. Tak hanya itu, Selimut Kabut Rongkong juga bekerja sama dengan jaringan televisi Amerika, Cinemoi TV dalam tayangan Global Culture Education.

”Sebenarnya Fim Selimut Kabut Rongkong ini sudah digarap sejak 2 tahun lalu dan telah mendapatkan penghargaan level internasional. Diharapkan karya film ini menjadi pemantik karya di Tana Luwu,” kata Fujianto.

Ia sangat mengapresiasi animo masyarakat terhadap film karya lokal ini meningkat. ”Kami harapkan teman industri kreatif lainnya dapat mengangkat cerita-cerita di Tana Luwu ini,” sebutnya.

Pemutaran film perdana ini diputar serentak di seluruh Indonesia. Dimana di Jakarta ada 10 theater yang sudah dibooking. Selain di Jakarta, juga Bandung, Surabaya, dan Sumatera.

Selain itu, Tomakaka Limbong, Dra Bunga Melati yang juga ibunda dari Dewi Sartika Pasande (DSP), hadir dalam Gala Premier Film Selimut Kabut Rongkong menyatakan bangga dan mengapresiasi atas karya anak dan cucunya yang telah mengangkat cerita dari budaya Rongkong.

”Semoga dengan adanya film ini, pendidikan dan pariwisata meningkat pesat dan masih membutuhkan dukungan dan support dari Pemerintah di Tana Luwu,” harap Tomakaka Limbong ini.

Apresiasi dari Kepala Daerah Pada gala premiere lalu, Wali Kota Palopo HM Judas Amir dan Wabup Lutra Suaib Mansur ikut menonton.

Wali Kota Palopo, Drs HM Judas Amir, MH mengapresiasi seluruh kerja keras artis dan kru film yang telah mengangkat Budaya Rongkong. ”Filmnya bagus sekali. Diharapkan muncul karya lain yang mengangkat budaya Tana Luwu,” harapnya.

Sementara itu, Wabup Lutra Suab Mansur mengatakan, inilah film yang dinanti-nanti selama ini. “Filmnya benar-benar murni menceritakan kisah zaman dulu,” katanya di lobi mall City Market.
Di kesempatan itu juga, Wabup Suaib menyampaikan ada beberapa pesan moral yang dapat disimpulkan dari film Selimut Kabut Rongkong.

Pertama, bagaimana kita menjaga hak kita. “Tadi itu menampilkan bagaimana tanah ulayat yang jadi rebutan, tetapi bagaimana masyarakat setempat mampu untuk mempertahankan dengan berbagai cara,” tuturnya.

Kedua, adanya keinginan yang kuat dari penggiat seseorang yang membangkitkan pendidikan di daerah terpencil dengan caranya.
Ketiga, budaya tentang tenun Rongkong yang selama ini terus digaungkan. “Kami dari Pemda Lutra juga terus mendukung eksistensi Tenun Rongkong, lewat promosi dalam pelbagai event dan tenun ini menjadi kekayaan khas budaya Tana Rongkong,” sebutnya.

“Sebagai pemerintah tentunya sangat bangga dan mengapresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan film ini. Bahkan film ini juga secara langsung mempekenalkan Luwu Utara hingga seantero Nusantara, bahkan hingga keluar negeri juga,” ujarnya.(idr)

  • Bagikan

Exit mobile version