Herdinang, S.Ag, MM.
MALILI — Penilaian wakil ketua DPRD Luwu Timur yang menyebut kinerja BUMD buruk, ditanggapi Herdinang,S.Ag, salah seorang direksi BUMD PT. NUSA TIMUR ENERGI.
“Penilain beliau tidak semuanya benar. Justru kami menilai DPRD gagal mengawal BUMD dalam menjalankan PLAN bisnisnya,” tegas Herdinang.
Lanjut Herdinang, setelah ditunjuk menjadi direksi BUMD, ia sudah melakukan pembenahan internal organisasi, mengurai permasalahan yang ada sebelumnya, termasuk mengatur management serta menyusun Plan bisnis BUMD.
“Alhamdulillah setelah satu bulan kami bekerja permasalahan yang menyebabkan perusahaan daerah ini tidak berjalan dapat diurai bahkan Plan bisnianya pun juga kami sudah tetapkan,” tegasbya.
Khusus utuk permasalahan BUMD yang ada saat ini, lanjut dia, perusahaan ini masih ada 12,7 % saham swasta di dalamnya. Keberadaan saham swasta ini tentu sangat berpengruh besar dalam membangun kerjasama bisnis dengan beberapa perusahaan lain khususnya PT. Vale Indonesia dan beberapa perusahaan lainnya.
Saham swasta ini akan berpengaruh besar dalam pembagian hasil keuntungan. Logika bisnisnya BUMD yang bekerja mereka dapat untung hanya karena menumpang di perusahaan daerah.
“Kami juga tinggal menunggu keputusan dari Vale karena kami sudah meeting dan saya sudah masukkan penawaran,” paparnya.
“Kalau BTM ada pemasukan cocokmi karena kebetulan dirutnya pemilik clm tapi pemda tidak punya saham di situ, bisa di anggap hanya sumbangan saja ke pemda,” lanjut dia.
Permasalahan yang dihadapi oleh BUMD saat ini adalah MODAL USAHA. “Sampai hari ini BUMD yang kami kelola sama sekali tidak ada penyertaan bantuan modal dari Pemda sebagai pemegang saham,” katanya.
Lanut dia, mayoritas seluruh kegiatan yang dilakukan dengan suka rela.
Biaya operasional dan gaji ditanggung masing-masing oleh direksi. “Padahal kami disuruh bekerja maksimal,” tegasnya.
Beda degan anggota DPRD gajinya besar tapi kerjanya kurang maksimal.
Terkait Bisnis Plan BUMD N.T.E, Herdinang telah tetapkan enam kegiatan diantaranya; mateial batu slag sementara ini dalam Proses, minyak PT. VALE, ia sudah meminta ke Perusahaan PT .Vale agar penggunaan BBM perusahaan dikerjasamakan dengan BUMD.
“Sudah ada respon tapi belum maksimal. PT Vale masih mengkaji terkait ketetlibatan Saham swasta yang ada di BUMD,” ujarnya.
Kemudian tambang 3 blok eks PT VALE, berdasarkan hasil konsultasi ke Kementrian ESDM, bersama Wakil ketua 1 DPRD dan Team dari Pemda terkait Syarat Administrasi untuk mengikuti lelang, oleh kementrian ESDM menyatakan bahwa BUMD yang boleh ikut lelang adalah yg memiliki saham murni (100%).
Dengan demikian, NTE dianggap tdk layak Administarsi.SCRAP. PT VALE, masih dalam tahap diskusi dengan Manejemen PT. VALE dan Pemerintah Lutim tentang analisa layak tidaknya jika dikelola oleh BUMD.(rls/ary)