BATTANGBARAT— Sulaiman (43), pegawai Sektor I Nanggala Provinsi Sulsel, berang ketika mendapat kabar, jika dirinya diduga kerap melakukan pemalakan terhadap para sopir yang melintas di jalur Provinsi Sulsel tujuan Luwu Raya dan Sulteng.
Bahkan, Sulaiman sempat emosi dan ingin mengetahui siapa orang yang melaporkan dirinya. Adanya informasi tersebut langsung dibantah Sulaiman.
Dia mengaku, sebagai pegawai yang ditempatkan di Sektor Nanggala batas Toraja-Palopo, dirinya tidak pernah melakukan razia atau sweping hewan (satwa) yang dilindungi negara.
“Mohon maaf itu informasi salah karena selama ini saya tidak pernah periksa-periksa mobil soal bawaan hewan satwa, apalagi sampai minta uang sama sopir-sopir. Sekali lagi informasi itu tidak benar,” kata Sulaiman, kepada Palopo Pos, Selasa, 12 April 2022.
Dia mengaku, Sektor Nanggala masuk dalam lingkup wilayah Kota Palopo. Pegawainya ada enam orang termasuk dirinya.
Setiap ada operasi hewan satwa yang tidak dilengkapi persuratan (izin) terhadap kendaraan yang melintas, mereka dilengkapi surat tugas.
“Tolong kasih ketemu saya dengan orang yang melapor saya, karena kami disini ada 6 orang, setiap ada tugas lapangan kami selalu dilengkapi surat tugas,” tegasnya. (ded/ikh)
