AQSA — Kementerian Luar Negeri Indonesia mengecam aksi kekerasan bersenjata pasukan keamanan Israel pada warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa pada Jumat(15/4) pagi waktu setempat.
“Tindakan kekerasan terhadap warga sipil tersebut tak bisa dibenarkan dan harus segera dihentikan, apalagi dilakukan di tempat ibadah Masjid Al Aqsa di bulan suci Ramadan,” demikian pernyataan resmi Kemlu di Twitter, Sabtu (16/4).
Kemarin, Jumat (15/4) sekitar pukul 06.30 waktu setempat, bentrokan meletus setelah polisi Israel memasuki Masjid Al Aqsa, sehingga 150 warga luka-luka.
Sebelum bentrok itu terjadi, kepolisian Israel mengklaim, sekitar pukul 04.00 pagi, puluhan anak muda mulai berbaris di lokasi itu. Mereka membawa bendera Organisasi Pembebasan Palestina dan kelompok Hamas.
Polisi Israel mengklaim mereka melemparkan batu dan kembang api, serta mengumpulkan batu untuk menyiapkan aksi selanjutnya.
Polisi Israel juga mengatakan sejumlah warga Palestina membuat barikade di dalam masjid sembari melempar batu ke petugas sehingga umat tak bisa beribadah dengan nyaman di sana.
Imbas serangan batu pemuda Palestina, polisi mengklaim tiga anggotanya mengalami luka-luka.
Bentrokan ini terjadi saat tiga agama Ibrahim akan merayakan hari besarnya. Umat Islam menandai Jumat kedua bulan suci Ramadhan, orang-orang Yahudi bersiap untuk memulai liburan Paskah. Sementara itu umat Kristen dari gereja-gereja Barat merayakan Jumat Agung.
Aksi kekerasan tersebut juga mengingatkan insiden Ramadan 2021 lalu. Ketika itu perang antara Hamas dan pasukan Israel berkecamuk selama 11 hari. Konflik ini muncul usai pasukan Israel disebut melarang warga Palestina beribdag di Masjid Al Aqsa.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis (14/4/2022) meminta dunia agar melindungi rakyat Palestina. Permintaan tersebut disampaikan di tengah eskalasi ketegangan Israel yang signifikan di Tepi Barat.
Seperti dilansir dari Antara, kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan bahwa Abbas menyampaikan seruannya itu saat rapat dengan perwakilan khusus Uni Eropa untuk proses perdamaian Timur Tengah, Sven Koopmans. Abbas telah mengkaji serangan berkelanjutan Israel terhadap rakyat Palestina, menyebut eskalasi ketegangan yang sedang berlangsung tak terbendung.
Ketegangan antara Israel dan Palestina berkobar di Tepi Barat dan Yerusalem Timur selama tiga pekan belakangan. Terutama selama bulan suci Ramadan.
Pada awal pekan ini, Juru Bicara Presiden Palestina Nabil Abu Rudeineh memperingatkan bahwa langkah eskalasi Israel di wilayah Palestina akan mendorong masalah ke situasi yang tak terkendali.
Polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di sebuah situs suci di Kota Tua Yerusalem ketika terjadi kekerasan setelah salat subuh pada Jumat (15/4). Ketegangan di Yerusalem meningkat saat bulan suci Ramadan bertepatan dengan perayaan Paskah Yahudi dan Paskah Kristen tahun ini.
Pasukan keamanan Israel dalam siaga tinggi setelah serentetan serangan oleh warga Arab yang mematikan di seluruh negeri selama dua pekan terakhir. Polisi mendatangi kompleks tersebut, yang dianggap Bukit Bait Suci oleh kaum Yahudi dan dianggap sebagai Situs Suci oleh umat Muslim, untuk membubarkan kerumunan.(fjr)