PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA - Masyarakat di Lembang (Desa) Madandan, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja melaksanakan buka puasa bersama, Sabtu (16/4/2022).
Jamaah Masjid Jami' Madandan melaksanakan buka puasa setiap tahun, dan sejak dahulu telah menggaungkan semangat toleransi dan moderasi beragama di Toraja.
Masjid Jami’ Madandan adalah masjid tertua di Toraja, dibangun pada tahun 1858 itu merupakan bagian utama dari kepingan sejarah masuknya Islam di wilayah Toraja, dibangun atas kerjasama dan gotong royong penganut agama berbeda-beda.
Setiap pelaksanaan Hari Besar Islam di masjid yang pembangunannya dimotori oleh keluarga besar dari istri Parenge Madandan, Almh Rukka selalu dihadiri pemeluk agama lain, hingga para pendeta dan pastor juga hadir.
Keluarga dan sanak kerabat dari Parenge’ Madandan yang mayoritas beragama Kristen turut hadir, bahkan menyiapkan menu buka puasa bersama.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ranteteayo, Buhari Pamilangan turut hadir diminta membawakan ceramah Ramadhan dan mengapresiasi masyarakat Madandan, terkhusus keluarga besar Almh. Rukka yang dinilainya memiliki semangat toleransi beragama yang tinggi.
“Dalam hubungan sosial kita harus menghargai dan saling membantu, maka itu saya berharap toleransi antar umat beragama kental di Madandan ini tetap dijaga dan dilestarikan, dan saya rasa dapat menjadi role model kerukunan umat beragama di Indonesia bahkan dunia,” ungkap Buhari dalam rilis, Senin (18/4/2022).
Cicit dari Parenge Madandan, Saba' Sombolinggi yang saat inj menjabat Lurah Tongko Sarapung, Kecamatan Sangalla menyampaikan kekaguman dan rasa haru atas persaudaraan yang tetap terpelihara dengan baik di tanah kelahirannya, Madandan.
“Sikamali', Siangga' na Siangkaran (saling merindukan, saling menghargai dan saling tolong menolong) adalah budaya kita orang Toraja,” ucap Saba’ juga mantan Kepala Lembang Madandan.
Lanjut Saba’ mengatakan sebagai keturuan nenek Rukka, merasa telah menjadi keluarga dan bagian tidak terpisahkan dari masyarakat muslim Madandan.
“Tradisi seperti buka puasa ini kami pertahankan karena itu adalah amanah dan wasiat dari leluhur kami,” tutupnya. (risna)