PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Langkah taktis dilakukan Pemprov Sulsel. Sebelum mengalihkan status tenaga honorer ke outsourcing, pihaknya mulai melakukan tes kepada 12 ribu tenaga honorer mereka.
Menurut Kepala BKD Sulsel, Imran Jausi, tes ini dilakukan untuk pemetaan. Sebab, lanjutnya, tahun depan akan ada peralihan status honorer ke outsourcing.
Imran menegaskan, Pemprov Sulsel ingin melihat kualitas tenaga honorer yang dimiliki Pemprov.
“Tes honorer kita laksanakan untuk pemetaan kita bahwa tahun depan kita semua pegawai non ASN akan beralih status menjadi outsourcing. Jadi kita mau petakan dia punya kontribusi untuk OPD-nya sekian sekaligus kita mau melihat ini anak anak bagusji kualitasnya atau tidak,” katanya, Rabu, 20 April 2022, seperti dilansir FAJAR.CO.ID.
Imran menguraikan, ada beberapa tes yang harus dilewati. Mulai dari tes wawasan kebangsaan (TWK) hingga tes pelayanan publik.
“Sehari 500 (tes) sampai habis lebaran. Tes TWK, pelayanan,” beber Imran.
Lebih lanjut Imran mengatakan, jika ada tenaga honorer yang mendapat nilai rendah akan menjadi tanggung jawab tiap OPD untuk melakukan evaluasi.
“Kalau rendah nilainya menjadi beban OPD untuk peningkatan kapasitas. belum pengurangan,” bebernya.
Imran menegaskan, tahun ini Pemprov belum melakukan pengurangan tenaga honorer. Namun hal itu dilakukan tahun depan
“Kalau tahun depan baru ada karena ada outsourcing sistem rasionalisasi namanya. outsourcing sistem penggajian sudah di OPD masing masing tapi sudah dipihakketigakan. makanya kami tidak pernah memakai kaa penguranagan kami menyebut pengalihan status atau outsourcing,” pungkasnya. (fjr/pp)