Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Timur, AR Salim. --ist--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALILI--- Lonjakan penumpang arus mudik pada lebaran tahun 2022 di Kabupaten Luwu Timur diperkirakan mencapai 50 persen, yakni dari 8.000 hingga 13.000.
Lonjakan itu disebabkan karena efek kelonggaran bagi para pemudik untuk merayakan hari raya idul fitri yang diberikan oleh pemerintah semenjak adanya Covid.
"Arus mudik ke Luwu Timur dipastikan melonjak hingga 50% karena adanya kelonggaran. Jadi untuk mengatasi hal tersebut, kami dari pemerintah Luwu Timur akan menyediakan sarah transfortasi yang memadai bagi para pemudik," ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Luwu Timur, AR Salim, Rabu 27 April 2022.
Salah satu cara untuk mengkafer para pemudik itu, lanjut Salim, yaitu setiap PO kendaraan angkutan darat diminta untuk menambah armadanya, baik untuk melayani penumpang masuk maupun arus balik nantinya.
Menurutnya, arus mudik ini diperkirakan mulai terjadi pada H-6 lebaran dan arus balik pada H+6 lebaran. Sementara untuk memperlancar tranfortasi angkutan Danau, pihak Dishub juga telah berkoordinasi dengan pihak pengelolah kapal penyeberangan di dua danau Yani Towuti dan Matano untuk menambah frekuensi penyeberangan, yang tadi satu kali sehari menjadi dua kali sehari.
"Untuk memperlancar dan membuat nyaman para pemudik, transfortasinya kita akan tambah, termasuk untuk angkutan penyeberangan frekuensi kita tambah, tapi semua itu tetap kita akan evaluasi apakah penambahan itu dibutuhkan atau tidak, nanti kita lihat perkembangannya dilapangkan," jelas Salim.
Untuk mendukung kelancaran arus mudik lebaran tahun ini, para instansi terkait juga diminta untuk bekerja sama yang baik dengan mempersiapkan diri sesuai tupoksinya.
Misalnya, Dinas PU bisa memperbaiki jalan agar tidak menimbulkan kecelakaan yang dapat menghambat arus mudik. Begitu juga kepada pihak BPBD, Pemadam, dan dinas para wisata.
BPBD bisa stenby pada lokasi yang rawan bencana alam seperti longsor dan sebagainya. Pemadam bisa langsung melakukan pertolongan jika suatu saat terjadi kecelakaan dijalan raya, sementara pihak Dinas Parawisata bisa memantau aktivitas warga yang berwisata agar tidak terjadi penumpukan yang menyebabkan kemacetan pada arus mudik.
"Jadi semua instansi yang terkait diharapkan bisa selalu siap dan tetap berkoordinasi dengan baik," jelas Salim.
Salim menambahkan, sesuai anjuran pemerintah, para pemudik baik yang masuk maupun keluar dari Luwu Timur harus sudah menjalani vaksinasi Covid.
"Semua yang melintas harus sudah divaksin. Dan yang belum divaksin harus menjalani vaksinasi pada gerai vaksinasi yang telah disediakan.
Gerai vaksnisasi didirikan pada dua lokasi yakni di pertigaan Tarengge, Wotu dan di Enggano, Nuha, diberlakukan mulai hari ini Kamis 28 April 2022," jelas Salim. (akmal)
"