PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TOMPOTIKKA-- Setelah penularan Covid-19 hampir habis, kini muncul penyakit baru yakni hepatitis akut. Di Indonesia, tiga pasien anak meninggal karena diduga hepatitis akut. Karena masyarakat diminta waspada.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Palopo, Dr Ishaq Iskandar MKes MM yang dikonfirmasi Palopo Pos, Jumat, 6 Mei 2022 mengaku, belum tahu apakah ada kasus hepatitis akut di Palopo.
Sesuai penjelasan Dokter Spesialis Anak/Ahli GastroHepatologi RSCM FKUI, Prof Dr dr Hanifa Oswari
Sp.A(K) yang dishare Dr Ishaq, hepatitis akut berat belum diketahui penyebabnya. Penyakit ini bukan
disebabkan penyakit hepatitis A, B, C, D, dan E.
Pada 5 April 2022, penyakit ini pertama kali dilaporkan di Inggris Raya. Kemudian pada 8 April 2022, tiga negara lainnya melaporkan kasus serupa. Lalu pada 15 April 2022, World Health Organization (WHO) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Selanjutnya, pada 21 April 2022, dilaporkan lebih dari 170 kasus hepatitis akut terjadi pada 12 negara. Selama kurun waktu 16-30 April 2022, tiga dugaan kasus pasien anak hepatitis akut meninggal di Indonesia. Kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai 16 tahun.
Penyebab hepatitis akut belum diketahui secara pasti. Gejala penyakit ini yakni mual, muntah, diare berat, demam ringan. Gejala lanjut yakni air kencing berwarna pekat, seperti teh dan Buang Air Besar (BAB) berwarna putih pucat. Warna mata dan kulit menguning. Gangguan pembekuan darah, kejang, dan kesadaran menurun.
Cara pencegahan hepatitis akut yakni rutin cuci tangan dengan sabun, pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih. Tidak bergantian alat makan dengan orang lain. Hindari kontak dengan orang sakit. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
Selain itu, kurangi mobilitas, gunakan masker jika bepergian, jaga jarak dengan orang lain, hindari keramaian atau kerumunan.
Untuk penanganan hepatitis akut, ada empat langkah penting. Pertama, waspada gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan dapat disertai demam ringan.
Dua, jika muncul gejala awal jangan panik. Segera bawa pasien ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lanjutan. Tiga, jangan menunggu gejala lanjutan seperti kulit dan mata kuning agar tidak terlambat. Empat, jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa pasien ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak.
''Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan kenali gejala awal hepatitis akut. Jika muncul gelaja, jangan panik dan segera bawa pasien ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan. Jangan sampai menunggu gejala lanjutan muncul,'' tandas Dr Ishaq mengutip penjelasan Prof Hanifa. (ikh)