Masyarakat Rampi saat bergotong royong membuat jalan. --mahmuddin--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, RAMPI--- Bertahun-tahun menunggu perbaikan jalan Masamba - Rampi Kabupaten Luwu Utara. Masyarakat Rampi pun mulai resah menunggu janji yang belum direalisasikan.
Sambil menunggu realisasi, masyarakat Rampi pun bergotong royong membuka akses jalan Bada - Rampi dengan alat manual, Senin 2-6 Mei 2022.
Masyarakat Rampi telah menunggu keseriusan Pemerintah daerah melalui terbukanya akses Transportasi Darat penghubung Masamba - Rampi sejauh 86 Kilometer. 9
Masyarakat Rampi mengambil langkah gotong royong untuk dapat menunjang perputaran perekonomiannya sehingga melalui jalur Keagamaan Masyarakat Rampi melakukan lobi bersama pemerintah Daerah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
''Jalur Keagamaan sangat tepat. Karena, Rampi mayoritas keagamaannya dibawah naungan Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST),'' tutur Karel Sinta Toko, Masyarakat Rampi.
Bangsi Bati menambahkan, selama ini pemerintah daerah hanya mengumbar janji tapi tidak ada bukti.
"Janji manis hanya diutarakan oleh Bupati saat kunjungan maupun kampanye. Tapi sayangnya, kami diberi harapan palsu selama puluhan tahun,'' ungkapnya.
Hal ini menjadi catatan masyarakat Rampi, bahwa ketika pemerintah Daerah Luwu Utara dari tahun ke tahun hanya bisa berjanji tanpa bukti maka Masyarakat Rampi berkomitmen akan melakukan langkah konkrit bersurat ke Presiden Republik Indonesia dengan beralih Pemerintahan ke Sulawesi Tengah.
''Kami berterima kasih atas atensi Pimpinan Sinode GKST Daerah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah masyarakat Rampi sangat terbantu. Betapa tidak, dari Kabupaten Poso Sulawesi Tengah juga memberikan sumbangsih sembako dan uang tunai demi membantu kelancaran pekerjaan yang dilaksanakan oleh masyarakat Rampi,'' paparnya.
Sekadar diketahui, kegiatan gotong-royong tersebut bekerjasama dengan jemaat Se-Klasis Rampi, Sinode GKST Sulawesi Tengah, dan Pemerintah Desa se-Kecamatan Rampi.(mahmuddin)