Objek Wisata Religi Patung Yesus Memberkati di Buntu Burake di Kecamatan Makale, Tana Toraja. --risna--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA - Sepekan lamanya libur lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, Objek Wisata Religi Patung Yesus Memberkati di Buntu Burake meraup pendapatan tinggi bagi daerah.
Pasalnya, sejak libur lebaran mulai tanggal 2 sampai 8 Mei 2022, tercatat sebanyak 21.254 wisatawan yang berkunjung ke objek wisata andalan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja itu.
Wisatawan nusantara berasal dari berbagai daerah dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah hingga dari pulau Jawa.
Objek wisata religi yang dibangun pada masa kepemimpinan Bupati Theofilus Allorerung periode 2010-2015 (periode pertama) pemasok retribusi terbesar pariwisata di kabupaten Tana Toraja.
Tercatat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi selama sepekan libur lebaran Idul Fitri tahun 2022 sebesar Rp. 208 juta.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Penagihan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Tana Toraja, Priadarma B menjelaskan retribusi tarif bagi orang dewasa Rp. 10 Ribu per orang ditotalkan jumlah 20.434 pengunjung, maka kontribusi PAD sebesar Rp. 204 juta sekian.
Sementara retribusi Rp. 5 ribu per orang bagi kategori anak-anak sebanyak 850 orang, maka Rp. 4 juta sekian. Sehingga dapat ditotalkan PAD sebanyak Rp. 208.590.000.
“Kami pengelola terus berupaya memberikan pelayanan prima ke pengunjung, termasuk di Buntu Burake, karena sudah tidak ada lagi pungutan parkir, kecuali retribusi masuk,” ujar Priadarma, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, Toraja memiliki keindahan panorama alam Indah yang demikian pula adat dan wisata sejarah menjadi daya tarik kepada pengunjung sehingga dapat betah menikmati alam Toraja.
Sementara salah satu pedagang aksesoris pernah pernik Toraja di kawasan Buntu Burake, Aris mengakui ketiban rezeki selama tujuh hari berjualan dan merasa ada peningkatan pemasukan dibandingkan hari biasa.
“Terutama pakaian bercorak objek wisata Buntu Burake yang cukup laku sekali, bahkan ada wisatawan dari Jawa beli perlusin,” ungkap Aris.
Namun, menurut Aris sejak bertahun-tahun berjualan yang masih kurang dan paling dikeluhkan para pengunjung yaitu air bersih yang belum memadai. (risna)