Suasana produksi di PT Vale. --ist--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (bersama-sama “Grup”) hari ini, Selasa, 10 Mei 2022 mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang tidak diaudit untuk triwulan pertama tahun 2022 (“1T22”).
Perseroan membukukan laba bersih yang kuat sebesar AS$67,6 juta, 58% lebih tinggi dibandingkan dengan angka triwulan sebelumnya.
Hal ini terutama didorong oleh harga nikel yang menguntungkan.
“Saya senang melaporkan 1T22 yang menguntungkan. Meskipun produksi lebih rendah karena sedang berlangsungnya pembangunan kembali tanur listrik 4, kami mampu menghasilkan EBITDA yang lebih tinggi, laba yang lebih tinggi, dan saldo kas yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Saldo kas yang kuat ini akan memungkinkan kami untuk menjalankan rencana pertumbuhan kami saat ini dan yang akan datang” kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Perseroan.
Namun, lanjutnya, mengingat volatilitas di pasar, pihaknya tetap fokus untuk mengoptimalkan kapasitas produksi dan meningkatkan efisiensi operasi.
Grup mencatat pendapatan sebesar AS$235,1 juta pada 1T22 atau 12% lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan yang dicatat pada 4T21 sebesar AS$266,7 juta.
Harga realisasi rata-rata untuk pengiriman nikel dalam matte adalah AS$17.432 per ton, naik 13% dari harga pada 4T21 sebesar AS$15.372 per ton.
Beban pokok pendapatan Grup turun 29% dari AS$201,0 juta pada 4T21 menjadi AS$142,3 juta pada 1T22, sejalan dengan penurunan volume produksi pada triwulan ini.
Konsumsi dan harga rata-rata High Sulphur Fuel Oil (“HSFO”), diesel serta batubara PT Vale:
1T22 4T21 1T21
Volume HSFO (barel) 221.779 332.212 288.750
Harga rata-rata HSFO per barel AS$73,06 AS$68,39 AS$48,51
Volume diesel (kilo liter) 14.787 15.940 16.692
Harga rata-rata diesel per liter AS$0,67 AS$0,59 AS$0,41
Volume batubara (t) 91.793 96.102 92.464
Harga rata-rata batubara per t (*)
AS$258,97 AS$227,90 AS$114,70
(*) Harga batubara disajikan dalam basis DMT (Dry Metric Ton) dan CFR (Cost & Freight)
Pada 1T22, konsumsi HSFO, diesel dan batubara lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi pada triwulan sebelumnya, sejalan dengan penurunan volume produksi akibat pelaksanaan pembangunan kembali tanur listrik 4. Namun, harga rata-rata HSFO, diesel dan batubara masing-masing meningkat sebesar 7%, 14% dan 14%. Bahan bakar minyak dan batubara merupakan beberapa item biaya produksi terbesar PT Vale.
PT Vale menghasilkan EBITDA sebesar AS$116,2 juta dan mengeluarkan sekitar AS$42,3 juta untuk belanja modal pada 1T22. Kas dan setara kas Perseroan pada 31 Maret 2022 dan 31 Desember 2021 masing-masing sebesar AS$518,0 juta dan AS$508,3 juta.
PT Vale akan senantiasa berhati- hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktifitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utamanya, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita. (rls/pp)