Bupati Luwu Rabu (11/5) di Rujab Bupati Luwu melantik 90 Kades terpilih. --andrie islamuddin--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA-- Bertempat di halaman belakang rumah jabatan Bupati Luwu di Pammanu kecamatan Belopa Utara Rabu, 11 Mei 2022, Bupati Luwu Dr H Basmin Mattayang, M.Pd melantik secara akbar 90 kepala desa terpilih se-Kabupaten Luwu hasil Pilkades serentak 24 Maret 2022 lalu.
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Kabupaten Luwu mengungkapkan, mengungkapkan, pelantikan kades Akbar ini dalam Undang-undang Desa mengatakan Kepala Desa adalah penyelenggara pemerintah ditingkat desa dan bertanggung jawab kepada Bupati setiap akhir tahun dalam kaitan penggunaan dana desa dan Alokasi dana desa.
"Untuk itu para Kades yang baru saya lantik ini harus bertanggung jawab membangun dan mensejahterakan masyarakat desa dan melibatkan masyarakat sesuai kompetensi masing-masing masyarakat, " ungkap Basmin.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Luwu ini menitipkan setidaknya 6 pesan penting buat kepala desa yang akan bekerja selama 6 tahun tersebut.
Pertama, Basmin meminta para Kades melaksanakan tugas sebagai oemerintah desa dengan pelibatan masyarakat utamanya Badan Permusyawaratan Desa.
Kedua, Basmin berharap para Kades bekerja sebagai penyrlenggara pemerintah srdapat mungkin menghindari berbagai aktivitas yang dapst berurusan dengan aparat hukum.
Ketiga, Basmin berharap para Kades tidak terlibat politik praktis yang dapat merusak suasana keharmonisan di desa.
"Jika ada kepala desa terlibat politik praktis, saya akan telusuri kinerjanya. Jika ada kesalahan kita akan minta diperiksa penegak hukum. Dan jika ada keluarga dekatnya menjadi ASN dan memiliki jabatan, saya akan nonjobkan, " kata Basmin.
Keempat, lanjut Basmin, para kepala desa harus meninggikan budaya sipakatau sipakalebbi di desa karena hal itu yang memang dikehendaki oleh budaya Tana Luwu.
Kelima, para kepala desa harus melaksanakam tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan akuntabel.
Keenam lanjut Basmin, ia meminta cairkan Rivalitas dan tidak memelihara sentimen efek Piilkades serta tidak memanfaatkan bantuan sosial untuk menekan elemen masyarakat yang tidak berpihak kepadanya saat Pilkades. (andrie islamuddin)
