Ujaran Dongo Publik Figur di Sosial Media, Pemerhati Politik Om Bur Sikapi Bijak dan Menyejukkan Banget

  • Bagikan

Burhanuddin. --ist--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Pemerhati politik Palopo Burhanuddin alias Om Bur berharap agar suasana di Kota Palopo ini tetap sejuk, itu setelah akhir akhir ini tendensi politik dinilai meningkat dengan adanya ujaran 'Dongo' di sosial media dari publik figur kota ini.

Ujaran 'dongo'yang terlontar itu dari pemilik akun bernama Haidir Basir yang mengomentari postingan akun Sulaiman Hasli Tangarang yang mengunggah berita tentang kegiatan Farid Kasim Judas, kepala BKPSDM Palopo.

Menurut Om Bur, di situasi apapun, dalam bermasyarakat sopan santun harus dikedepankan. Karena itu memancing reaksi. "Dalam perspektif apapun, termasuk politik bertutur santun harus tetap dikedepankan, agar situasi tetap sejuk," kata Om Bur saat diminta tanggapannya, Senin, 16 Mei 2022.

Itu agar tetap terbangun harmonisasi yang baik di kalangan masyarakat. Apalagi, ujaran tersebut terlontar dari akun seorang publik figur. Itu untuk menjaga kemungkinan adanya perpecahan di tengah tengah masyarakat, lanjutnya.

Menurutnya komentar seperti itu jelas bisa menimbulkan perpecahan, dan bisa berakibat hukum, "apalagi di Kota Palopo ini kan kita satu keluarga, tuturnya.

Baginya, hal itu tidak boleh terjadi. Semua elemen harus menahan diri, tidak usah saling singgung karna itu akan memperkeruh suasana.

Diberitakan sebelumnya, berseliwerannya screenshoot komentar akun bernama Haidir Basir yang diduga milik politis PPPP Haidir Basir atau populer disapa HB di plaform sosial media menyebut FKJ 'dongo' menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.

Dimana dalam screenshoot tersebut, tidak hanya akun Haidir Basir namun juga turut berkomentar akun Andi Fatahillah.

HB yang merupakan mantan asisten I Pemkot Palopo era Tenriadjeng mengomentari berita Farid Kasim Judas yang terposting dengan judul "Kepala BKPSDM Palopo buka pelatihan pendidikan Vokasi di UPT BLK".

Di situ akun Haidir Basir menulis di kolom komentar "Kadis Kapujiang dan Dongo ini. Tidak mengerti tugas pokoknya. Semoga tidak adaji kadis ikut2an seperti ini' tulis akun Haidir Basir di postingan tersebut.

Komentar HB pun dibalas Andi Fatahillah, mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Palopo era Tenriadjeng dengan tulisan 'Kadis yang punya Tupoksi Diamji Kak dekna ulle Edo2' yang artinya Kadis yang punya Tupoksi hanya diam tidak bisa bekerja.

Komentar tersebut pun mendapat tanggapan langsung akun faridkasimfkj di Facebook, membalas komentar keduanya di kolom komentar, Ia menulis "Terkait komentar dari dua orang mantan pejabat Palopo, ini saya pikir mereka pura pura, tidak paham dengan kewenangan! Saya melaksanakan tugas mewakili walikota karena memang ada perintah disposisi kepada saya untuk mewakili beliau karena beliau berhalangan sedang mendampingi bapak gubernur, siapapun kepala OPD dapat melaksanakam tugas fungsi mewakili walikota apabila mendapat mandat disposisi karena pimpinan OPD itu adalah pembantu walikota (kepala daerah) yang 'DONGO' itu kalau dapat perintah namun tidak dilaksanakan, itu pelanggaran! Lebih 'DONGO' lagi kalo pejabat komentar tapi pura pura tidak faham! Tapi saya ucapkan terima kasih kepada dua orang ini karena sudah memikirkan saya dan maafkan kalo saya belum sempat memikirkan anda, saya maafkan anda bilangin saya dongo semoga Allah SWT berikan petunjuk kepada pak Haidir dan Pak Fatahillah. Amin,"tulis akun faridkasimfkj.

Kejadian itu menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Sejumlah flyer bergambar FKJ juga turut berseliweran dengan kalimat 'Semakin kau memelihara kebencian, semakin menunjukkan kualitasmu yang dangkal'.(aldy)

  • Bagikan

Exit mobile version