Diare Mewabah, Bayi dan Anak Rentan Terserang

  • Bagikan

RS di Palopo Sebagian Penuh, di RS Sawerigading, 93 Anak Dirawat

PALOPO -- Penyakit diare sedang mewabah di Palopo. Sebagian besar rumah sakit di kota ini, full oleh pasien yang didominasi bayi dan anak-anak.

Direktur RSUD Sawerigading Palopo, dr Nasaruddin SpOg(K) MARS yang dikonfirmasi Palopo Pos, Rabu, 18 Mei 2022 mengatakan, jumlah pasien diare yang dirawat di rumah sakit yang terletak di Kel Buntu Datu, Kec. Bara ini, sebanyak 93 orang.

Sementara dr Nasaruddin yang juga Owner RS St Madyang, memgungkapkan, di rumah sakit yang terletak di Jl. Andi Kambo ini, sebanyak 63 orang. Hampir semua pasien anak.

Sementara Direktur RS At Medika Palopo, dr Anton Yahya saat dikonfirmasi, mengatakan, memang banyak pasien diare yang sedang dirawat.

Hanya saja, mantan anggota TNI ini, tidak hafal jumlahnya karena berada di Makassar. Untuk di RS Bintang Laut, penderita diare tak seperti RS lainnya. RS tersebut hanya mencatat dua orang saja, yang kesemuanya pasien anak.

''Hanya ada 2 orang, semoga tak bertambah,'' kata Direktur RS Bintang Laut, drg. Yulianti Wirawan kemarin.

Sementara itu, laporan dari Dinas Kesehatan Kota Palopo mencatat sejak Januari hingga saat ini ada sekitar 1.109 penderita diare yang sebagian besar adalah balita. Namun, dari sekian banyak penderita tersebut tak ada yang meninggal dunia.

Di RS Mega Buana diungkap salah satu perawat di front office, kalau sata ini merawat 8 anak pasien diare. Dimana Kelas 2 sebanyak 3 anak, dan Kelas 3 (bangsal) 5 anak.

Demikian diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Palopo, San Ashari kepada Palopo Pos, Rabu 18 Mei 2022.

Menurutnya, data yang dibuat oleh Dinas Kesehatan dirangkum per Kecamatan. Dimana untuk Kecamatan Wara ada 98 orang, Wara Timur 223 orang, Wara Selatan 163 orang, Mungkajang 109 orang, Sendana 127 orang, Wara Barat 60 orang, Wara Utara 76 orang,
Bara 161 orang, dan Telluwanua 91 orang. ''Penderita diare terbanyak itu ada di Kecamatan Wara Timur,'' sebut San, sapaan akrabnya.

Senada hal itu, Pengelola Program P2 Diare, Musrianti mengungkapkan, penyebab diare dikarenakan virus dan bakteri masuk saat daya tahan tubuh menurun. Penderita diare ini tersebar di Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas. Ada yang dirawat inap, ada juga yang rawat
jalan.

“Biasanya pengaruh makanan dan lingkungan, ada juga perubahan cuaca. Faktor itu yang dapat menyebabkan datangnya diare,” katanya kemarin.

Lanjutnya, dari total penderita, didominasi oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun. “Kalau orang dewasa sudah ada perubahan gaya hidup. Misalnya pola makan sudah bisa dikontrol. Berbeda dengan anak-anak, mereka makan apa saja dan orang tua tidak mengontrol asupan gizi hingga makanan anak,” ujarnya.

“Mari jaga pola hidup sehat. Apalagi saat ini cuaca mengalami perubahan sehingga daya tahan tubuh serta asupan makanan yang bergizi harus terpenuhi dengan cukup,” tutupnya. (ikh-rhm)

  • Bagikan

Exit mobile version