Hujan Lebat, 116 Rumah Warga di Sabbamparu Terendam

  • Bagikan
Kondisi pasca luapan sungai di Kel. Sabbamparu. Terlihat sejumlah kasur milik warga dijemur di atas pondasi tanggul depan rumah masing-masing. --ft: riawan/palopopos

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, SABBAMPARU-- Hujan lebat yang terjadi pada (18/05) Rabu malam mulai sekira pukul 20:00 Wita hingga sekira pukul 21:30 Wita, menyebabkan beberapa titik pemukiman warga di Kota Palopo terendam air.

Seperti yang terjadi di Kelurahan Sabbamparu, Kecamatan Bara. Sedikitnya tercatat sebanyak 116 rumah warga terendam air.

Mastan, salah seorang warga Sabbamparu mengatakan bahwa air yang masuk ke pemukiman warga sampai ke dalam rumah tersebut, merupakan air meluap dari sungai melalui plat duiker yang terhubung ke drainase warga.

Menurutnya, peristiwa luapan air yang merendam rumah warga itu dengan setinggi ada sampai lutut orang dewasa, itu baru terjadi.

"Ini barusan terjadi, tahun 2010 silam air menggenang juga tapi tidak sampai masuk ke dalam rumah," kata Mastan, Kamis, 19 Mei 2022.

Peristiwa tersebut diduga akibat proses pengerjaan tanggul yang sementara ini sedang dikerjakan.

"Sebelum proyek tanggul itu berjalan, ujung rainase yang terhubung ke sungai dulunya hanya terpasang gorong- gorong. Kalau air naik debitnya masuk ke pemukiman warga hanya sedikit dan tidak sampai masuk ke rumah warga. Sementara sekarang, setelah gorong- gorong itu diganti jadi plat duiker oleh pihak pekerja proyek dan ketika hujan lebat ditambah volume debit air di sungai tinggi, air yang masuk ke pemukiman warga tentu juga tinggi seperti yang terjadi tadi malam," terangnya.

Untuk titik pemukiman warga yang mengalami dampak luapan air sungai, diantaranya, di RT02 10 KK, RT03 7 KK, RT04 50 KK, RT05 30 KK, RT 06 10 KK dan RT12 sebanyak 9 KK.

Dampak lain yang dikabarkan luapan sungai, sejumlah perabotan warga seperti kasur dan lainnya basah dan kotor akibat air yang masuk ke dalam rumah. Sehingga pagi tadi terpantau sejumlah warga menjemur kasur di halaman rumah masing- masing.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Samsul, selaku pelaksana kerja dari PT. Mari Bangun Nusantara yang ditemui di lokasi kerja, menanggapi keluhan warga tersebut. Pihaknya telah melakukan pengusulan untuk pemasangan penutup plat duiker.

"Tadi kami sudah melakukan pertemuan dengan warga di kantor Lurah, semua keluhan masyarakat terkait luapan sungai yang masuk ke pemukiman warga, itu telah kami catat dan juga telah kami masukkan dalam pengusulan untuk memasang klep di beberapa titik plat duiker. Jadi klep atau penutup plat duiker ini, nanti akan difungsikan sebagi kontrol agar air yang tinggi di sungai itu tidak meluap lagi ke pemukiman warga melalui rainase," kata Samsul. (ria)

  • Bagikan