Mengenal Lebih Dekat dr Abdul Syukur Kuddus, Sp.B Dokter Mabessa dan Smart yang Terpilih Ketua IDI Palopo

  • Bagikan

dr Abdul Syukur Kuddus. --ist--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Sosok dr Abdul Syukur Kuddus, Sp.B, tidak diragukan lagi. Makanya, saat pemilihan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palopo, Minggu, 22 Mei 2022 di Mega Plaza, secara aklamasi ia terpilih. Kini, tongkat estapet diambil alih dari dr Hamzakir. Ia akan memimpin IDI Palopo periode 2022-2025.

Dia begitu dikenal, bukan hanya teman sejawatnya di dunia kedokteran. Tapi, seluruh lapisan masyarakat.

Yah, tidak banyak dokter yang mau menyibukkan diri di luar aktivitas sebagai tenaga medis. Rela bergelut dengan kegiatan sosial kemasyarakatan hingga memimpin berbagai organisasi keolahragaan.

Ia tidak lain dr Abdul Syukur Kuddus. Pria kelahiran Kabupaten Luwu 27 April 1982 itu dikenal sebagai dokter muda yang peduli dengan kemajuan olahraga daerah.

Tidak heran, beberapa organisasi keolahragaan ia pegang, di antaranya sebagai Ketua Forki Palopo dan Ketua PSSI Palopo.

Syukur dibesarkan dalam keluarga pengusaha di Palopo. Ayahnya, Haji Kuddus dikenal sebagai salah satu kontraktor ulung di masanya. Rasanya, untuk warga Palopo dan Luwu Raya di zaman itu, tidak ada yang tidak mengenal Haji Kuddus.

Kembali ke soal Syukur, ia memang tidak mengikuti jejak sang ayah untuk menjadi pebisnis. Tamat di SMA 3 Palopo, suami dari Amirah Fardiyah H Cawidu ini memilih untuk melanjutkan sekolah kedokteran di Universitas Muslim Indonesia, lalu melanjutkan spesialis ahli bedah di Unhas.

Namun, menjadi seorang dokter spesialis bedah, tidak membuat Syukur pongah. Ia tetap mau menceburkan diri dalam berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan. Bahkan yang tidak bersentuhan langsung dengan dunia kedokteran sekalipun.

Karena itu, Syukur dikenal publik Palopo sebagai dokter yang mabessa (ramah dan santun) serta smart. “Beliau memang sejak saya kenal sebagai pribadi yang baik. Mudah bergaul, sopan dan tidak membeda-bedakan,” ujar Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Muhammad Abduh.

Menurut Abduh, tidak banyak dokter yang seperti Syukur. Ia memiliki kepekaan sosial dan peduli dengan sesama. “Low profil orangnya,” ujar Abduh. (***)

  • Bagikan