PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR – Pakar komunikasi politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Hasrullah, MA, mengatakan, meskipun Pemilihan Gubernur Sulsel masih dua tahun lagi, namun eskalasi politik yang digerakkan tokoh-tokoh dan para elit di Sulsel sudah mulai terasa hembusannya.
Dosen Komunikasi Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas itu, mengaku mengamati potensi keluarga Wapres RI 2004-2009 dan 2019-2014, Jusuf Kalla (JK), punya potensi dan daya pikat jika didorong menjadi aktor di Pilgub Sulsel. Dia menyebut, JK mempunyai generasi kedua (putri dan putra) yang berpotensi memimpin Sulsel, yaitu Fatimah Kalla dan Solihin Kalla.
“Kalau ditilik yang mana layak terjun ke politik praktis dari generasi kedua JK, apakah Solihin Kalla atau Fatimah Kalla, secara pribadi saya lebih tertarik pada sosok Fatimah Kalla. Dia lebih mahir dalam politik dan punya pengalaman mengelolah manajemen politik, baik saat Pilpres 2004 maupun pada Pilpres 2009 dan 2014,” kata Hasrullah saat ditemui wartawan menitindonesia, Senin (23/5/2022).
Selain itu, pejuang Mesjid Kubah 99 ini, menilai leadership yang dimiliki Fatimah Kalla juga tidak perlu diragukan. Selain berhasil memimpin Kalla Group dengan sentuhan manajemen yang baik, kata dia, Fatimah juga pernah muncul dalam majalah forbes sebagai tokoh perempuan yang sukses.
“Rekam jejak Fatimah Kalla tidak diragukan. Jadi wajar jika dia mulai disebut-sebut bakal meramaikan bursa Pilgub. Apalagi Sulsel ini perlu membicarakan hadirnya tokoh perempuan di pucuk kepemimpinan. Dinamika politik [pasti bakal seru,” ujarnya.
Hasrullah menyarankan, agar keluarga JK ada keinginan maju di Pilgub Sulsel, lebih cepat lebih baik segera membangun komunikasi politik ke tokoh-tokoh Sulsel, dan membentuk formasi kepemimpinan ke depan melalui momentum Pilkada Gubernur 2024, termasuk merangkul elit yang saat ini sedang bersinar, yakni Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.
“Yah, kalau ada keinginan untuk mendorong keluarga JK di Pilgub Sulsel, saya kira harus mantapkan dulu, baru perjuangkan dengan sentuhan-sentuhan yang indah. Mulai sekarang komunikasi politik harus dibangun, apalagi banyak anak muda yang berpotensi, seperti Adnan dan Andi Sudirman. Ini bisa diajak berkomunikasi,” pungkasnya. (int)