PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) menggenjot penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mereka tahun ini dengan realisasi diatas target. Dimana untuk tahun ini BNI Palopo ditargetkan sebesar Rp173 miliar.
Pemimpin BNI Cabang Palopo, Maruli saat diwawan cara, Senin 23 Mei 2022 mengatakan pencapaian diatas target penyaluran KUR Ini bukan hal yang tidak mungkin dicapai lantaran Cabang Utama Palopo selalu dengan mencatat pertumbuhan di atas target 150 persen.
Posisi penyaluran tahun lalu sebesar Rp134 miliar. "Karena kebutuhan masyarakat di wilayah kita cukup tinggi, dan BNI juga agresif dalam penyaluran KUR,"
katanya. Misalnya, di Kota Palopo yang kebutuhan UMKM cukup besar dari seluruh wilayah di Luwu Raya dan Toraja ini. "Selama ini, di Kota Palopo sektor perdagangan dan jasa banyak memanfaatkan fasilitas KUR, baru setelah itu, sektor pertanian di wilayah Luwu Utara dan Luwu Timur," katanya.
Ditambahkan Pemimpin Bidang Pemasaran, Sudirman NS, di periode April, penyaluran KUR di BNI sudah mencapai 50 persen, dengan menyalurkan ke sejumlah sektor usaha. Kenapa lebih cepat, selain dunia usaha cukup menggeliat, banyak juga yang top up, diantaranya juga ada pengusaha yang naik kelas, dimana selama ini fasilitas KUR banyak dimanfaatkan untuk UMKM dengan plafon pinjaman Rp50 juta sampai Rp100 juta, tidak sedikit yang meminjam dengan plafon Rp400 juta sampai Rp500 juta, "Jika dipersentasi per tahun di BNI Palopo yang naik kelas dan melakukan top up ini ada sekitar 10 persen," sebutnya.
"Kita akan genjot penyalurannya, disamping itu, Program pemerintah yang diperuntukkan untuk mendukung peningkatan UMKM ini diharap mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN), sehingga BNI lebuh agresif terkait itu," tandasnya.
Dikutip sejumlah media, BNI lebih agresif dalam penyaluran KUR tersebut selain tren pemulihan ekonomi, sekaligus sebagai upaya strategis BNI dalam memacu kinerja mitra debitur UMKM. Baki kredit KUR BNI per April 2022 telah mencapai Rp. 47,6 triliun dengan peningkatan 28,9% yoy. Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto kepada media di Jakarta menyampaikan BNI adalah agen penyalur KUR pemerintah yang proaktif mencari potensi pertumbuhan ekonomi baru di segmen UMKM.
Dan kini BNI dipercaya oleh pemerintah untuk mendapat tambahan alokasi KUR hingga Rp38 triliun per 2022. Nilai tersebut naik 22,7% dibandingkan 2021 senilai Rp.30,95 triliun.
“Upaya yang kami lakukan ini adalah untuk menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM BNI. Tentunya tren ini akan terus dipertahankan sehingga dapat membantu lebih banyak pelaku UMKM mampu meningkatkan kinerjanya pada tahun ini,” katanya.
Sis menyampaikan perseroan memiliki 3 strategi utama yang digunakan BNI untuk mendukung mendongkrak kinerja KUR tahun ini. Dimana BNI mendorong penyaluran KUR berbasis klaster yang salah satunya dengan fokus menggarap potensi sektor pertanian daerah. Kedua, BNI meningkatkan pembiayaan kepada mitra debitur korporasi melalui skema value chain.
“Terakhir kami menggunakan tools digitalisasi kredit serta kerjasama dengan mitra strategis untuk mendukung optimalisasi big data UMKM yang akhirnya mempercepat penyaluran sekaligus meningkatkan kualitas kredit,” sebutnya. (ald)