PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) Unhas 2022 gelombang pertama nyatanya tidak berjalan mulus.
Satu persatu kecurangan mulai terungkap. Teranyar, empat peserta diduga melakukan kecurangan. Setelah didalami ternyata hanya tiga orang peserta yang terindikasi melakukan kejahatan.
Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Unhas, Ishaq Rahman mengatakan, para pelaku ditemukan di tempat dan waktu yang berbeda.
Satu peserta kecurangan ditemukan pada Rabu, (18/5/2022) Mei lalu. Kemudian dua pelaku ditemukan pada Sabtu, (21/4/5/2022) lalu sesi pagi dan siang. Ketiganya merupakan seorang perempuan.
Dua peserta mendaftar di jurusan kedokteran. Salah satu diantaranya di kedokteran gigi. Sementara tiga orang lainnya ditemukan ikut membantu memuluskan aksi kecurangan.
Sehingga ada enam orang yang telah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Tiga peserta dan tiga non peserta. Tiga non peserta ini terdiri dari dua security dan satu dari eksternal Unhas.
“Enam memang yang kita serahkan ke polisi. Pesertanya tiga, tiga orang lain itu orang yang membantu. Jadi yang duanya itu adalah tenaga dari security unhas. Yang satunya orang luar, itu kita serahkan ke polisi untuk follow up, tindak lanjut,” ucapnya, Selasa, (24/5/2022).
Ishak menegaskan, kasus ini tidak masuk kategori perjokian, karena peserta tetap hadir di lokasi namun menggunakan beberapa alat untuk melakukan kecurangan yang dibantu pihak luar.
“Alat-alat elektronik yang dia pakai. Jadi ada kamera bantu dengan kemudian alat untuk penghubung alat komunikasi,” jelasnya.
Hal serupa juga terjadi di Universitas Negeri Makassar (UNM). Pengawas UNM berhasil menggagalkan kecurangan peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Upaya kecurangan coba dilakukan peserta dengan memanfaatkan alat canggih yang diduga untuk sontekan saat ujian, Senin (23/5).
Sebanyak dua peserta yang berhasil diamankan tim pengawas UTBK UNM. Dengan identitas yang masih dirahasiakan oleh pengawas.
Kedua perempuan tersebut, tertangkap detektor sedang menyembunyikan gawai di celana dan chip microphone di dadanya sebelum memasuki ruangan ujian.
Mereka datang terlambat ke lokasi ujian, diduga untuk menghindari pemeriksaan oleh pengawas. Info lebih lanjut, peserta UTBK tersebut dibantu dari bimbingan belajar AI.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Hasnawi Haris mengatakan akan menginfokan tindak lanjut peserta UTBK.
“Masih didiskusikan dulu, sabar ya,” ujarnya, seperti dilansir profesi-unm.com. (fjr-profesi/pp)