Ketua Pemuda Tani HKTI Sulsel Nara Sumber Dialog Pertanian di Unismuh Makassar

  • Bagikan

Citizen Reporter

Laporan: Jusri Adi, S.IP, M.Si
Wakil Sekretaris DPD Pemuda Tani HKTI Sulsel/Tenaga Kependidikan Fisip Unismuh Makassar

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Ketua DPD Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Sulsel, Rachmat Sasmita, ST, M.Si masuk kampus jadi nara sumber pada dialog pertanian, Rabu 25 Mei 2022 di Fakultas Pertanian Unismuh Makassar.

Pada dialog tersebut hadir Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Unismuh, Muhammad Ikbal, S.Hut, M.Si, IPM serta para dosen lainnya.

Nara sumber dan Peserta dialog pertanian yang digelar,di Unismuh. --ist--

Dialog pertanian mengusung tema, Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Energi di Era 5.0.

Kegiatan ini digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Unismuh Makassar Periode 2021-2022.

Dialog ini dilaksanakan dalam rangka Pembukaan Dekan Cup V, bertempat di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar Lt.8 Gedung Iqra Rektorat Unismuh Makassar.

Nara sumber lain dalam dialog yang diikuti para mahasiswa juga menampilkan nara sumber lain dosen Fakultas Pertanian Unismuh, Dr.Ir Hasanuddin Molo, S.Hut, MP, IP.

Saat membawakan materi Ketua Pemuda Tani HKTI Sulsel, Rachmat Sasmita menegaskan, ketahanan pangan telah menjadi instrument nilai bagi kedaulatan negara.

Mahasiswa sebagai generasi masa depan harus mengambil peran dalam menjaga kedaulatan pangan negara ini.

Sektor pangan telah menjadi isu global dan berperan sangat strategis dalam menjaga ketenangan dan ketertiban warga negara.

Beberapa waktu lalu ibu ibu tterlihat harus antri Panjang hanya untuk dapat satu kilo minyak goreng.

Kelangkaan minyak goreng pada sisi lain jadi sebuah ironi pada negara yang dikenal sebagai penghasil dan pengekspor CPO dari kepala sawit yang jadi salah satu bahan baku minyak goreng itu.

Menjelang hari raya Idul Adha, merebak lagi isu penyebaran penyakit mulut dan kuku bagi ternak sapi yang jadi komoditas sangat dibutuhkan ummat Islam pada hari raya Idul Adha sebagai hewan kurban.

Jadi persoalan pertanian bukan cuma bagaimana bahan pangan tercukupi, dengan menanam dan distribusi , tetapi yang perlu diperhatikan dan dicermati bersama adalah strategi ketahan pangan agar tidak sampai terjadi krisis pangan berkepanjang.

Menghindari krisis pangan maka keamanan pangan harus jadi prioritas dengan mengelola dengan baik pangan berkelanjutan dan memberi nilai tambah bagi hasil pertanian bagi para petani.

Salah satu alternatif yang perlu dilakukan para petani adalah dengan membangun sistem pertanian integrated farming.

Pengelolaan pangan dari hilir sampai ke hulu, sehingga menggabung berbagai sektor pertanian yang saling terintergrasi dan akan memberi nilai lebih bagi para petani.

Para anak muda mahasiswa pertanian harus turun aksi memperkenalkan sistem pertanian terintegrasi agar ketahanan pangan bangsa ini terjamin.

Dan tentu kita tidak akan dibayangi krisis pangan yang boleh jadi kalau tidak dipersiapkan lebih dini Indonesia akan lenyap dari peta dunia dan namanya akan tinggal kenangan.(***)

  • Bagikan

Exit mobile version