PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MALILI -- Seorang bocah bernama Fatin (7) yang dilaporkan hilang di Sungai Malili sejak Rabu 25 Mei 2022 ditemukan tewas di lokasi empang warga oleh Tim Gabungan SAR, Kamis petang 26 Mei 2022 sekitar pukul 17.40 Wita.
Sebelum ditemukan Tim SAR Gabungan bermaksud untuk menghentikan pencarian dan akan dilanjutkan esok paginya. Namun, saat itu ada laporan dari nelayan, telah melihat ada tanda-tanda tubuh mengapung. Saat itu juga, Tim SAR Gabungan Basarnas, BPBD Lutim, Damkar, Mori Diving Club, Batara Guru Rescue and Response Indonesia, PMI, Masyarakat dan Keluarga Korban, serta Potensi SAR Gabungan lainnya menuju lokasi tepatnya di hilir Sungai Malili.
''Mayat Fatin ditemukan tewas tepat pukul 17.40 Wita oleh nelayan dan bersama-sama Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi,'' kata Tim SAR External Relation PT Vale, Abdul Rauf Dewang kepada Palopo Pos.
Saat ini, sebutnya, jenazah Fatin sudah disemayamkan di rumah duka dan rencananya akan dimakamkan Jumat 27 Mei 2022.
Untuk diketahui, korban dilaporkan hilang setelah mandi bersama teman sebayanya di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Malili Sungai Malili sekitar pukul 12.10 Wita.
Basarnas dan relawan melakukan fokus pencarian di sekitar TPI Malili, tempat korban dilaporkan hilang.
Menurut informasi warga di sekitar lokasi pencarian, korban terlihat jatuh ke sungai sebelum dilaporkan hilang.
Beberapa jam sudah tim Basarnas, relawan dan nelayan melakukan pencarian.
Relawan dari Mori Diving Club yang dipimpin ketuanya, Madras juga ikut mencari korban dengan peralatan menyelam.
Menurut ibu korban, anaknya pamit pergi mandi-mandi bersama temannya pada pukul 11.30 Wita. Namun korban belum juga pulang ke rumah setelah pamit. Orangtua korban menduga anaknya tenggelam di sungai.
Dugaan itu setelah orangtua korban menanyai teman anaknya yang kelihatan agak takut dan bingung. Ayah korban juga ikut berenang mencari anaknya yang masih belum ditemukan keberadaannya.
Selama proses pencarian, ratusan warga ikut memantau dari tanggul Sungai Sungai Malili.
Tujuh relawan penyelam ikut membantu Basarnas mencari korban tenggelam di Sungai Malili, Desa Wewangriu, Kecamatan Malili.
Metode pencarian dengan menyisir sungai menggunakan perahu karet oleh tim basarnas.
Pencarian korban juga dilakukan dengan cara menyelam. Relawan penyelam setidaknya ada tujuh orang. Lima orang dari Mori Diving Club dan dua orang lainnya adalah nelayan yang menggunakan kompresor. Tim penyelam mencari hingga ke dasar sungai.
Ketua Mori Diving Club, Madras mengatakan Basarnas dan relawan berupaya agar korban bisa cepat ditemukan.
Selama proses penyelaman, arus Sungai Malili cukup deras.
Disisi lain, penyelam juga menggunakan senter karena warna air sungai yang gelap.
"Kalau kendala penyelam itu tadi, arus cukup deras dan air sungai yang gelap," ujar Madras, mantan Ketua KONI Luwu Timur.(krm/rhm)