Demokrat tak Khawatir IAS “Angkat Kaki” dan Bergabung Kembali ke Partai Golkar

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR — DPD Demokrat Sulawesi Selatan memberikan respons atas keputusan mantan wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin akan angkat kaki dari Demokrat dan kembali berlabuh ke partai lamanya, Golkar.

Ketua Bappilu DPD Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury mengaku, Demokrat tidak merasa khawatir terjadi efek electoral atas keadaan ini.

“Karena waktu senantiasa ada buat partai kami dalam merebut kepercayaan rakyat melalui sumber daya manusia (SDM) partai Demokrat di semua tingkatan. Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit,” ungkap Andi januar di Makassar, Kamis (26/5/2022).

Legislator Sulsel ini mengatakan, Demokrat sangat menghargai pilihan politik IAS untuk berlabuh di wadah politik lainnya.

Baginya, sesungguhnya dinamika seperti ini merupakan konsolidasi tekad bagi para elite untuk sama-sama berusaha menerima kepercayaan kekuasaan dari rakyat untuk selanjutnya kekuasaan kesejahteraan.

“Dan kami yakin partai Demokrat senantiasa ada pada ruang ini,” jelasnya.

Demokrat juga, kata Andi Januar Jaury, kini beranjak besar karena kebersamaan. Partai Demokrat merupakan rumah besar bagi seluruh elemen masyarakat untuk berjuang demi mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Dengan demikian, Demokrat berusaha memenuhi kelayakan ketokohan untuk melahirkan tokoh-tokoh politik untuk menjadi nahkoda di berbagai segmen.

Lebih jauh kata Andi Januar Jaury, tidak ada kata telat untuk berkompetisi menanamkan pengaruh politik ke masyarakat yang dinamis.

“Mungkin hari ini, tokoh lainnya menyentuh masyarakat dengan konsepnya, dan kami juga memiliki konsep untuk diadu dan dipertimbangkan oleh rakyat. Itulah demokrasi,” tegasnya.

“Sebagaimana yang dicanangkan oleh Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel H. Nimatullah, justru di partai Demokrat ruang bagi siapa saja calon pemimpin dan tokoh politik untuk berekspresi tanpa sekat feodal dan kedinastian,” tuturnya.

Sebelumnya, Politisi Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin, menjelaskan sikap politiknya setelah ditolak DPP Demokrat menjadi ketua Demokrat Sulsel saat melakukan roadshow ke Kabupaten Takalar, Kamis 26 Mei 2022.
Wali kota Makassar 2004-2014 ini memastikan akan melepas baju Demokrat. Itu setelah dirinya merasa tidak dibutuhkan lagi di Partai Berlambang Mercy tersebut.

Karena meski menang pemilihan 16 suara dalam Musda lalu, DPP lebih memilih Ni’matullah meski hanya meraup 8 suara plus bekal LPj yang ditolak.

“Jadi, Insya Allah pekan ini saya akan kembali ke rumah lama saya,” terang IAS menjawab pertanyaan sejumlah tokoh masyarakat di sela-sela Halal Bi Halal IAS dengan Tokoh Masyarakat Takalar, di Pattallassang.

Rumah lama yang IAS maksudkan adalah Partai Golkar. Partai yang pernah ia pimpin selama 3 tahun, sebelum akhirnya berlabuh ke Partai Demokrat.

IAS memastikan kembali ke Golkar sudah melalui perenungan panjang. Termasuk sepanjang Ramadan. IAS ingin kembali ke Golkar setelah paham bahwa mekanisme organisasi di internal Golkar menawarkan proses suksesi yang lebih demokratis.

Politisi matang pengalaman ini juga mengungkap cerita di balik kepindahannya ke Golkar di tengah maraknya tawaran untuk bergabung dari partai lain.

IAS mengaku Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe sebagai tokoh yang pertama mengajaknya kembali ke Golkar.
Lalu, setelah membangun komunikasi lebih jauh, IAS kemudian mendapat sambutan hangat setelah sowan ke sejumlah elite DPP Golkar, terutama yang berdarah Sulsel.

Seperti Nurdin Halid, Erwin Aksa, Muhiddin, dan Supriansa. Semangat lain didapatkan untuk bergabung Golkar dari elite lain seperti Dolly Kurnia, dan beberapa sepuh Golkar di Jakarta. (fjr)

  • Bagikan