PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman bersama Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi serta pimpinan BUMN/BUMD melaksanakan Rapat koordinasi terkait progres pembangunan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare di Rumah Jabatan Gubernur, Jumat malam, 27 Mei 2022.
Jalur kereta sepanjang 145 Km ini pertama kali pemasangan rel pada tahun 2015. Pembangunan dan pengerjaannya sempat terhenti atau terbengkalai karena persoalan dana maupun persoalan pembebasan lahan.
Andi Sudirman mengapresiasi komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan proyek strategis nasional ini dapat berlanjut untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Disepakati pada pertemuan ini kereta api tersebut sudah akan beroperasi pada bulan Oktober 2022 mendatang.
“Insha Allah sudah disebutkan Pak Menteri, Balai (Perkeretapian) dan sebagainya, termasuk BUMN dan Perusda, bahwa bulan 10 sudah jalan,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Sementara, Budi Karya Sumadi menyebutkan, pertemuan ini sebagai tanda kerjasama yang baik dan dirinya sebagai menteri uang membantu presiden memastikan proyek ini berjalan dengan baik.
“Untuk kereta Api Makassar-Parepare, saya sudah enam tahun mengawal proyek itu dengan segala duka dan dukanya. Alhamdulillah, kerjasamanya makin baik. Target pertama kita mengoperasikan kereta penumpang sejauh 70 KM (Maros ke Barru),” sebutnya.
Selain sebagai kereta penumpang, juga akan dijadikan sebagai kereta wisata. Sehingga ia meminta agar tempat-tempat wisata yang ada di jalur kereta tersebut untuk dikembangkan, seperti Rammang-Rammang di Maros.
“Bisa dikatakan ini menjadi kereta wisata pertama di luar Jawa dan Sumatera, pertama kali di Sulawesi,” ucapnya.
Kedua, target sebagai kereta logistik, diharapkan dapat beroperasi tahun 2023. Untuk pengangkutan logistik misalnya, semen baik dalam kebutuhan produksinya yang membutuhkan batu bara untuk pembakaran dan juga pengangkutan semen ke pelabuhan. Lintasannya, Maros - Pangkep - Barru (Pelabuhan Garongkong). Pelabuhan Garongkong akan dikelola oleh PT Pelindo, sedangkan kereta api oleh PT KAI bekerjasama dengan perusahaan daerah (Perseroda).
“Saya yakin dengan kereta berkembang, maka kabupaten akan berkembang,” ucapnya.
Adapun jalur kereta api Makassar-Parepare ini ditargetkan rampung 2024.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri menyebutkan, untuk pengembangan sebagai kereta api wisata, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Sulsel untuk melihat potensi yang ada sepanjang jalur kereta. Demikian juga untuk pengangkutan logistik butuh dukungan BUMN karena sifatnya massal.
Sementara, Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa kunci keberhasilan sistem kereta api adalah integrasi dan konektivitas. Maka akses ke stasiun perlu dibuka dan integrasi antara moda harus dibangun. Karena penumpang kereta api datang dan pergi ke stasiun dengan menggunakan moda transportasi yang lain.
“Ini kalau sudah terbentuk akan membangun value bagi masyarakat dan akan mempunyai impact (dampak) secara ekonomi. Termasuk untuk angkutan darat, integrasi dengan kawasan, baik itu pabrik atau pelabuhan. Dengan konektivitas tersebut akan mengurangi biaya laoding sehingga sebagai angkutan barang akan efisien,” sebutnya.
Sedangkan, Direktur Strategi PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Prasetyo menyampaikan, Pelindo telah melakukan perencanaan terkait fasilitas atau peralatan yang akan dioperasikan di Pelabuhan Garongkong begitu mendapatkan pelimpahan pengoperasian dari Kemenhub. Juga telah menyusun program investasi baik itu jangka pendek, tengah dan jangka panjang. Sehingga sangat potensial untuk mengintegrasikan antara Pelabuhan Garongkong, Makassar dan Parepare.
Dirut PT Semen Tonasa, Mufti Arimurti menyebutkan, hadirnya kereta api transportasi logistik membawa manfaat bagi distribusi. “Dengan tambahan jalur dari Garongkong nanti, kami harapkan menjadi jalur yang memperkuat distribusi kami,” harapnya.(rls)