Seriyanti, S.AN,.M.Si
(Dosen dan Kepala LPM Universitas Mega Buana Palopo)
Pancasila bukan agama dan tidakbisamenggantikan agama. Tapi Pancasila bisamenjadiwahanaimplementasiSyariat Islam karena Pancasila dirumuskan oleh tokohbangsa yang mayoritasberagama Islam.
Dewasainibanyakkalangan yang membincangkankembalirelevansi Pancasila dengankondisibangsasaatini. Pancasila kinimulaiterpinggirkandarikancahpergaulankebangsaan dan imbasnya, mungkinsajaakantergantikandenganideologilain. Hal itutidakakanterjadibilasemuapihak dan segenapelemenbangsa, konsistenmengamalkannilai-nilai Pancasila secaramurni dan konsekuensebagaidasar negara dan sebagaisumberhukumpositif yang berlaku.
Indonesia adalah negara berdasarkan Pancasila, jadibukan negara Islam dan bukan pula negara sekuler. Kalimatinibagibeberapapihakmungkinmasihdirasaambigu, apalagibagipihak-pihak yang tidak familiar dengan problem ideologisuatubangsa. Bertumpu pada kenyataannya, faktahistoristelahmembuktikanbahwaitulahcaraterbaik (the right way) bagimasyarakat Indonesia untukmendiskripsikanideologi negara. Pancasila merupakanringkasandarikompromi dan persetujuan yang sebelumnyaamatsulitdicapai di antara para founding fathers pendiri negara ini.
Memang Pancasila bukan agama dan tidakbisamenggantikan agama. Tapi Pancasila bisamenjadiwahanaimplementasiSyariat Islam karena Pancasila dirumuskan oleh tokohbangsa yang mayoritasberagama Islam. Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihiwasallamtelahmengajarkan dan memberikanteladankepadaumat Islam tentangbagaimanahidupberdampingandenganberbagaiperbedaanras, sukubangsa, dan agama. SebagaimanahalinitelahtermaktubdalamPiagam Madinah (Nasution, 1985: 92). Mengenaiurusankeduniawian, umat Islam diberikankebebasanuntukmengaturnya, namuntetapharusdilandasi olehta’abbud. Tanpatujuanta’abbudini, niscayakehidupan yang dijalanimenjadikosongtanpatujuan yang berarti.
Pancasila harusnyadijadikanalatkesejahteraan, bukanalatkepentingan. Karena Bangsa Indonesia adalahbangsa yang memilikibanyakperbedaan dan perbedaanitumerupakansuatubawaankodratmanusiasebagaimakhluk Tuhan YME. Akan lebihbaikjikaperbedaanitubukanuntukdipertentangkanataupundiperuncing, namundipersatukan dan disintesiskandalamsuatusintesa yang positifdalambingkai negara KersatuanRepublik Indonesia (Notonagoro, 1975: 106).
Pancasila merupakanideologiterbukayang mengandungdimensi yang bersifat realis, idealis dan fleksibel. Bersifat realis karena Pancasila sesuaidengankeadaanbangsa Indonesia yang mencerminkankeanekaragamanras, sukusertakepercayaan.Tercermindalam QS: Al-Hujarat :13
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakankamudariseoranglaki-laki dan seorangperempuan dan menjadikankamuberbangsa - bangsa dan bersuku-sukusupayakamusalingkenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling muliadiantarakamudisisi Allah ialah orang yang paling taqwadiantarakamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahuilagi Maha Mengenal”. (QS: Al-Hujarat :13)
Besifatidealiskarena Pancasila merupakankonsephasilpemikiran yang mengandungharapan-harapan, optimisme, sertamampumenggugahmotivasipendukungnyauntukmelaksanakanapa yang dicita-citakan.
Tercermin di dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron ayat 103.
“Dan berpeganglahkamusemuanyakepadatali (agama) Allah, dan janganlahkamuberceraiberai, dan ingatlahakannikmat Allah kepadamuketikakamudahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukanhatimu, lalumenjadilahkamukarenanikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamutelahberada di tepijurangneraka, lalu Allah menyelamatkankamudaripadanya. Demikianlah Allah menerangkanayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamumendapatpetunjuk”.
Bersifatfleksibelkarena Pancasila dapatmenyesuaikandiridengankeadaan yang terus-menerusberkembang dan sekaligusmampumemberiarahmelalui tafsir-tafsir baru yang konsisten dan relevan.
“Maka disebabkanrahmatdari Allah-lahkamuBerlakulemahlembutterhadapmereka. Sekiranyakamubersikapkeraslagiberhatikasar, tentulahmerekamenjauhkandiridarisekelilingmu. karenaituma'afkanlahmereka, mohonkanlahampunbagimereka, dan bermusyawaratlahdenganmerekadalamurusanitu. kemudianapabilakamutelahmembulatkantekad, Maka bertawakkallahkepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkalkepada-Nya.Maksudnya: urusanpeperangan dan hal-halduniawiyahlainnya, sepertiurusanpolitik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya”.
keselarasan Pancasila denganajaran Islam juga tercermindarikelimasilanya yang selarasdenganajaran Islam.
Sila pertama yang berbunyiKetuhanan Yang Maha Esabermaknabahwabangsa Indonesia berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa. Warga negara Indonesia diberikankebebasanuntukmemilihsatukepercayaan, daribeberapakepercayaan yang diakui oleh negara. Dalam konsep Islam, halinisesuaidenganistilahhablun min Allah, yang merupakansendi tauhid dan pengejawantahanhubunganantaramanusiadengan Allah SWT. Al-Qur’an dalambeberapaayatnyamenyebutkan dan selalumengajarkankepadaumatnyauntukselalumengesakan Tuhan. Di antaranyaadalah yang tercermin di dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 163.
Yang artinya “….dan Tuhanmuadalah Tuhan yang Maha Esa; tidakada Tuhan melainkanDia yang Maha Pemurahlagi Maha Penyayang”.
Dalam kacamata Islam, Tuhan adalah Allah semata, namundalampandangan agama lain Tuhan adalah yang mengaturkehidupanmanusia, yang disembah.
Sila kedua yang berbunyiKemanusiaan yang Adil dan Beradabbermaknabahwabangsa Indonesia menghargai dan menghormatihak-hak yang melekat pada pribadimanusia. Dalam konsep Islam, halinisesuaidenganistilah“Hablum minnas”, yaknihubunganantarasesamamanusiaberdasarkansikapsalingmenghormati. Al-Qur’an dalambeberapaayatnyamenyebutkan dan selalumengajarkankepadaumatnyauntukselalumenghormati dan menghargai sesame. Tercermindalam QS 4:135 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, jadilahkamu orang yang benar-benarpenegakkeadilan, menjadisaksikarena Allah biarpunterhadapdirimusendiriatauibubapa dan kaumkerabatmu. jikaiaKayaataupun miskin, Maka Allah lebihtahukemaslahatannya. Maka janganlahkamumengikutihawanafsukarenainginmenyimpangdarikebenaran. dan jikakamumemutarbalikkan (kata-kata) atauengganmenjadisaksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahuisegalaapa yang kamukerjakan”. Maksudnya: orang yang tergugatatau yang terdakwa.
Sila ketigaberbunyiPersatuan Indonesia bermaknabahwabangsa Indonesia adalahbangsa yang satu dan bangsa yang menegara. Dalam konsep Islam, halinisesuaidenganistilahukhuwahIslamiah(persatuansesamaumat Islam) dan ukhuwahInsaniah (persatuansesamaumatmanusia). Al-Qur’an dalambeberapaayatnyamenyebutkan dan selalumengajarkankepadaumatnyauntukselalumenjagapersatuan.
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakankamudariseoranglaki-laki dan seorangperempuan dan menjadikankamuberbangsa - bangsa dan bersuku-sukusupayakamusalingkenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling muliadiantarakamudisisi Allah ialah orang yang paling taqwadiantarakamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahuilagi Maha Mengenal”. (QS: Al-Hujarat :13)
Sila keempatberbunyiKerakyatan yang Dipimpin Oleh HikmadKebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilanbermaknabahwadalammengambilkeputusanbersamaharusdilakukansecaramusyawarah yang didasari oleh hikmadkebijaksanaan. TercermindalamQS :Asy-Syuura : 38
Yang artinya“ …..dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruanTuhannya dan mendirikanshalat, sedangurusanmereka (diputuskan) denganmusyawaratantaramereka; dan merekamenafkahkansebagiandarirezki yang Kami berikankepadamereka”.
Dalam konsep Islam, halinisesuaidenganistilahmudzakarah (perbedaanpendapat) dan syura (musyawarah). Al-Qur’an dalambeberapaayatnyamenyebutkan dan selalumengajarkankepadaumatnyauntukselaluselalubersikapbijaksanadalammengatasipermasalahankehidupan dan selalumenekankanmusyawarahuntukmenyelesaikannyadalamsuasana yang demokratis.
Sila kelimaberbunyiKeadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia bermaknabahwa Negara Indonesia sebagaisuatuorganisasitertinggimemilikikewajibanuntukmensejahterakanseluruhrakyat Indonesia. Dalam konsep Islam, halinisesuaidenganistilahadil. Al-Qur’an dalambeberapaayatnyamemerintahkanuntukselalubersikapadildalamsegalahal, adilterhadapdirisendiri, orang lain dan alam. Di antaranyaadalah yang tercermin di dalam QS: An-Nahl : 90
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlakuadil dan berbuatkebajikan, memberikepadakaumkerabat, dan Allah melarangdariperbuatankeji, kemungkaran dan permusuhan. Diamemberipengajarankepadamu agar kamudapatmengambilpelajaran”.
Semogaterciptakebersamaanantaragolongannasionalis (kebangsaan) dengangolongan Islam, sehinggaterwujudsuatu masa ketikaMuslim Indonesia Bersatu Untuk Pancasila Dan Ke-Bhineka-An NKRI (dikutibdarihttp: // roudhoh. xtgem. Com / Keselarasan PANCASILA denganhukumIslam) (***)