MENJEMPUT BOLA MELALUI MEDIA SOSIAL (ONLINE)

  • Bagikan
SERIYANTI. S.AN,.M.Si Dosen dan Kepala LPM Universitas Mega Buana Palopo.

SERIYANTI. S.AN,.M.Si

(Dosen dan Kepala LPM Universitas Mega Buana Palopo)

Akhir-akhir ini, tampaknya semakin banyak pedagang bermunculan di media sosial, baik di media Facebook, grup WatsAp dan di InstaGram. Ini menunjukkan minat yang meningkat pada kewirausahaan bagi sejumlah orang pada umumnya dan penduduk kota Palopo pada khususnya.

Media sosial seperti jalan dengan dua jalur, beberapa orang menggunakan media sosial menggunakan media sosial sebagai tempat untuk berbagi perasaan, pengetahuan dan informasi. Beberapa lainnya menggunakan media sosial sebagai sarana kewirausahaan, baik dengan melakukan siaran langsung dalam pemasaran produk-produk yang mereka jual dan dengan berbagi gambar produk-produk barang dagangan.

Menggunakan media online sebagai sarana kewirausahaan adalah cara paling kreatif yang dapat dilakukan siapa pun. Hermawanher Kartajaya (2008) media sosial adalah perpaduan antara sosiologi dan teknologi yang mengubah monolog (satu ke banyak) menjadi dialog (banyak ke banyak) dan demokrasi informasi yang mengubah orang dari pembaca konten menjadi penerbit konten. Media sosial telah menjadi sangat populer karena memberi orang kesempatan untuk terhubung di dunia online dalam bentuk kegiatan pribadi, politik dan bisnis.

Akhir-akhir ini aplikasi media sosial paling populer dan cukup fenomenal sebagai alat media promosi adalah Facebook, WatsApp, dan InstaGram. Di mana Facebook memiliki fitur paling menarik. Fitur yang diluncurkan oleh Facebook baru-baru ini dengan istilah People Talking About This yang dalam dunia pemasaran dikenal sebagai word-of-mouth. untuk mengonversi jumlah total penggemar menjadi Orang yang Berbicara Tentang Nomor ini. Kita bisa memahami melalui penjelasan sederhana berikut ini; Potensi Jangkauan adalah jumlah penggemar yang telah dikumpulkan sejak membuat fanpage hingga sekarang adalah potensi jumlah penggemar yang dapat diundang untuk berkomunikasi. Reach / True Reach adalah jumlah penggemar yang sedang online saat menerbitkan konten dan dianggap memiliki kemungkinan untuk "menyadari" konten tersebut. Terlibat adalah jumlah penggemar yang memiliki minat pada konten yang telah diterbitkan dan ditandai dengan mengklik (membaca) kooten. Story / People Talking About Ini adalah jumlah penggemar yang memberikan tanggapan terhadap konten (seperti suka, komentar) dan akhirnya menghasilkan efek pemasaran viral.

WatsApp adalah media sosial yang berfungsi sebagai media kami dalam bersosialisasi melalui internet. Tetapi media ini hanya bisa berfungsi sebagai media wirausaha jika pengguna akun itu teman atau terhubung ke nomor kontak pengguna atau pengguna WatsApp berada di grup yang sama.

Instagram, Instagram memang aplikasi media sosial yang sangat populer dan mulai menyaingi aplikasi lain seperti Facebook, Twitter, BBM dan banyak lagi. Secara umum, orang menggunakan Instagram untuk berbagi atau berbagi foto dan video satu sama lain. Prinsip yang satu ini memang cenderung berbeda dari aplikasi media sosial lainnya yang menekankan penggunaan kata-kata atau status untuk dibagikan kepada publik. Namun tidak jarang ada juga orang yang menggunakan Instagram sebagai media untuk memasarkan produknya.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu warga Kota Palopo yang juga merupakan salah satu siswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Palopo. Mungkin ini hanyalah satu dari sekian banyak warga kota Palopo yang melakukan hal yang sama.

Namanya Nurjannah, ia menggunakan Facebook untuk memasarkan produk yang dijual oleh orang tuanya. Dengan menyiarkan langsung di nurjannah, kami berharap para pengikut akan membagikan atau meningkatkan barang dagangan mereka, maka transaksi dapat dilakukan melalui media WatsApp.

Bak disambut setelah Nurjannah membuat siaran langsung di Facebook-nya, orang-orang yang mengikutinya juga merasa mereka membutuhkan barang dagangan Nurjannah dan kemudian membuat reservasi dan transaksi melalui WatsApp.

Apa yang dilakukan Nurjannah dan yang lainnya adalah ide kreatif dalam memanfaatkan media sosial secara positif, daripada harus memposting gambar / foto, video, dan pembaruan satatus yang tidak berguna.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hawik Ervina Indrowo FPIPSKR Universitas PGRI mahasiswa Semarang tentang bagaimana menumbuhkan semangat kewirausahaan melalui peran sosial median menyimpulkan bahwa banyak situs web atau forum memfasilitasi pengguna untuk tidak hanya berbicara dan berkomunikasi, tetapi juga memfasilitasi akun tersebut. memperdagangkan atau menjual produk mereka. Bahkan banyak dari mereka yang memiliki modal minimalis, merasa mereka telah terbantu berkat fitur penjualannya. Mereka merasa difasilitasi sebagai pedagang tanpa harus membayar karyawan, menyewa toko, dan sebagainya. (***)

  • Bagikan

Exit mobile version