Sikap Rendah Hati Kapolres Palopo, karena Ia Juga dari Keluarga Biasa

  • Bagikan
Kapolres Palopo, AKBP Yusuf Usman membantu seorang kakek sebuah kursi roda.

MEMBANTU sesama adalah hal yang lumrah, bahkan wajib dilakukan setiap agama yang ada di muka bumi ini. Menolong sesama juga bagian dari mengasah naluri kita sebagai makhluk sosial. Dan, ketika kita memiliki sikap peduli, maka bukan tidak mungkin urusan pekerjaan akan teratasi dengan baik.

* Laporan: Himawan

Memiliki sikap peduli dan tolong menolong sepertinya sudah tertanam di dalam diri AKBP. H. Muh. Yusuf Usman SH., SIK. Ketika dipercaya sebagai Kapolres Palopo, sikap sederhana dan rendah hati terhadap masyarakat itu semakin nampak dilakukan.

Segala profesi ditemani bergaul, tidak pandang status sosial, mulai dari tukang becak, kuli bangunan, hingga kakek cacat fisik yang menunggu mobil hendak ke Karetan (Kabupaten Luwu) diajak ngobrol di tepi jalan, kemudian menolongnya dengan janji akan diberikan kursi roda.

"Kakek itu tinggal di Jl Ahmad Razak, katanya mau ke Karetan. Saya ajak dia cerita-cerita, lalu saya tanya kenapa kakinya pak. Katanya ditabrak motor. Saya berikan dia kursi roda, semoga bermanfaat," kata perwira dua melati di pundak ini, Selasa 7 Juni 2022.


Diatas mobil yang sering digunakan, mantan Kasubdit Regident Ditlantas Polda Sulsel ini tak luput membawa beberapa sembako seperti beras untuk diberikan kepada warga yang kurang mampu.

"Ketika keluar dari kantor dan saya melintas dan melihat ada warga kurang mampu di tepi jalan raya, saya singgah kemudian mendekatinya lalu memberinya sembako. Mereka sangat terbantu, senang dan mengucap syukur," ujar Alumni Akpol tahun 2003 ini.

Di balik jabatannya, suami dari Ny. Deny Susilowati SH, seorang Polwan, mengatakan membantu masyarakat yang kurang mampu karena sadar kalau dirinya juga berasal dari keluarga biasa.

"Itu motivasi saya, dan seharunya kita hidup untuk dapat menjadi arti bagi kehidupan orang banyak. Saya selalu berkeinginan untuk sedikit meringankan beban mereka meskipun hanya dengan senyuman dan motivas, selain itu memperbanyak hubungan silaturahmi. Namun soal penegakan hukum saya tidak pandang bulu," tegas bapak tiga anak ini.

Tidak dipungkiri sosok Kapolres Palopo kelahiran tanggal 6 April 1980 ini tentu saja mendapat apresiasi dari masyarakat, sebagaimana yang diharapkan bahwa kehadiran polisi maka akan tercipta rasa aman dan nyaman di tengah-tengah masyarakat.

"Sungguh layak menjadi panutan. Selain ramah, relegius dan bersahaja, Bapak Kapolres Palopo juga tegas dan disiplin. Itu tercermin ketika melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya," kata sejumlah warga Kota Palopo. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version